INVESTOR DAILY
Published at
October 31, 2025 at 12:00 AM
Bahlil Ungkap Ada “Mafia Impor” yang Tidak Suka Program B50 dan E10
JAKARTA, investor.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan adanya perlawanan dari pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari aktivitas impor minyak terhadap upaya pemerintah mengembangkan sumber energi baru terbarukan (EBT) dalam negeri.
Pihak-pihak yang disebutnya ini tidak senang dengan program strategis pemerintah untuk menekan ketergantungan impor bahan bakar, khususnya melalui pengembangan program campuran solar dengan 50% biodiesel (B50) dan campuran bensin dengan etanol 10% (E10).
Hal ini disampaikan Bahlil saat memberikan sambutan pada Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XXXIII di Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (30/11/2025).
“Pasti banyak pihak yang tidak suka dengan kebijakan ini. Tapi bagi saya demi kedaulatan Ibu Pertiwi, sejengkal pun saya tidak mundur untuk menghadapi hal-hal seperti ini,” tegas Bahlil.
Bahlil menyoroti tingginya tantangan yang dihadapi Indonesia, terutama besarnya angka impor bahan bakar yang membebani neraca perdagangan. Ia menjelaskan, pemerintah terus mendorong program pengurangan impor melalui bahan bakar campuran berbasis sumber daya dalam negeri, yakni Crude Palm Oil (CPO) untuk solar dan etanol untuk bensin.
Berdasarkan catatannya, saat ini, konsumsi solar Indonesia mencapai 34 juta ton per tahun. Pemerintah telah berhasil menekan impor solar, yang kini hanya tersisa 4,9 juta barel per tahun, melalui program blending biodiesel atau campuran B10 hingga B40.
Ke depan, program ini akan ditingkatkan menjadi B50, yang merupakan campuran solar dengan 50% biodiesel dari CPO, yang diharapkan akan semakin menekan impor.
Di sisi lain, pemerintah juga akan berupaya menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) atau bensin dengan menerapkan program campuran etanol, yaitu E10 atau campuran bensin dengan 10% etanol. Sementara ke depan, etanol ini akan diproduksi secara mandiri di dalam negeri.
Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa langkah menekan impor energi adalah bagian fundamental dari perjuangan menjaga kedaulatan negara dan memperkuat ekonomi nasional.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menekankan perlunya peran strategis anak muda untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional, terutama dalam menghadapi tantangan transisi energi. Pemuda dituntut tidak hanya memahami isu, tetapi juga berkontribusi nyata dalam mendorong inovasi dan efisiensi sumber daya.
“Masa depan negara ini, masa depan bangsa ini ada di tangan pemuda. Tapi pemuda yang berproses, pemuda yang betul-betul menyiapkan diri,” pungkas Bahlil.
Source:
Other Article
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Published at
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Published at
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Published at