Majalah Tambang
Published at
September 23, 2025 at 12:00 AM
APBI di CT Asia 2025: Meski Geopolitik Menegang, Industri Batu Bara Nasional Tunjukkan Tren Positif
Badung, TAMBANG – Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyebut ketegangan geopolitik sepanjang 2024 hingga Agustus 2025 turut mempengaruhi harga batu bara global. Jika tahun lalu rata-rata harga komoditas ini berada di kisaran USD 130 per ton, pada pertengahan tahun ini sempat turun hingga di bawah USD 100 per ton.
“Dari 2024 hingga Agustus 2025, ketegangan geopolitik dan konflik perdagangan telah mengganggu rantai pasok global, mempengaruhi permintaan dan stabilitas pasar. Dari USD 130 per ton pada 2024 menjadi sekitar USD 100 per ton, bahkan sempat turun di bawah USD 100 per ton pada pertengahan 2025,” ucap Ketua Umum APBI, Priyadi dalam CT Asia 2025 di Badung, Bali, Senin (22/9).
Priyadi menambahkan, meski ada tekanan global, industri batu bara Indonesia mencatat kinerja positif dengan kenaikan investasi 29% secara Year-to-Date hingga mencapai USD 3,1 miliar.
“Meskipun berada di bawah tekanan tersebut, sektor pertambangan menunjukkan tren positif. Investasi pada paruh pertama 2025 meningkat 29% Year-to-Date menjadi USD 3,1 miliar, sebagaimana baru-baru ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,” ucapnya.
Priyadi berharap forum ini dapat menjadi wadah bagi pelaku industri, pemerintah, dan para pemangku kepentingan untuk merumuskan solusi praktis menghadapi berbagai tantangan. Terlebih, perubahan nomenklatur dari Coaltrans Asia menjadi CT Asia merupakan bagian dari upaya adaptasi dan respons terhadap dinamika dunia yang terus berkembang.
“CT Asia 2025 hadir sebagai forum strategis untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menemukan solusi nyata,” jelasnya.
“Forum yang sebelumnya dikenal sebagai Coaltrans Asia kini telah berganti nama menjadi CT Asia 2025. Perubahan ini mencerminkan kebutuhan untuk beradaptasi dan merespons dunia yang terus berkembang, khususnya di sektor batu bara dan energi,” imbuh Direktur Utama PT Adaro Indonesia ini.
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Priyadi, memberikan sambutan pada acara CT Asia 2025. (Dokumentasi: Rian/TAMBANG).
Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno. Ia menyebut industri batu bara merupakan salah satu roda penggerak ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia, yang pada 2024 menyumbang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp143 triliun.
“PNBP yang ada di Indonesia itu sekitar 70 persen di antaranya dari industri batu bara, dimana pada tahun 2024 kemarin penerimaan garapkan pajak di Indonesia mencapai 143 triliun,” ujar Tri dalam kesempatan yang sama.
Tri Winarno menambahkan, pada tahun ini capaian PNBP dari sektor batu bara diperkirakan akan mendekati angka tahun sebelumnya, dengan target sebesar Rp123 triliun. Jika digabungkan dengan pajak dan penerimaan lainnya, kontribusi industri batu bara terhadap negara diperkirakan mencapai lebih dari Rp250 triliun.
Menurutnya, angka ini menunjukkan peran industri batu bara yang sangat signifikan dibandingkan dengan sektor industri lainnya.
“Kalau dibandingkan dengan industri lain, ini cukup tinggi peran sektor industri batu bara ini. Plus pajak, plus lain-lain mungkin sekitar (Rp) 250 di atas 250 triliun untuk industri batu bara ini,” beber Tri.
Tri Winarno menjelaskan, seiring rencana penurunan penggunaan batu bara hingga 2060, peran komoditas ini di Indonesia tetap penting karena produksi minyak nasional belum mencukupi kebutuhan. Menurutnya, kuncinya adalah bagaimana memanfaatkan batu bara dengan cara yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Kalau rencana kan tahun 2060 akan semakin turun nantinya, nah industri batu bara ini, di indonesia sangat penting karena produksi minyak kita tidak mencukupi. Poinnya Adalah bagaimana menggunakan batu bara, tetapi yang lebih bersih kira-kira seperti itu,” pungkas Tri Winarno.
Sebagai informasi, CT Asia 2025 yang sebelumnya dikenal sebagai Coaltrans Asia resmi dibuka hari ini, Senin (22/9/2025), di InterContinental Bali Resort, Badung, Bali. Acara dua hari yang diselenggarakan oleh APBI ini dibuka secara resmi oleh Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Tri Winarno, dengan prosesi pemukulan gong.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Published at
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Published at