Bisnis

Published at

September 8, 2025 at 12:00 AM

Analis Ungkap Katalis Kinerja Emiten Batu Bara di Akhir 2025

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah lemahnya kinerja ekspor batu bara Indonesia pada periode Januari–Juli 2025, sejumlah katalis digadang-gadang mampu menjadi penguat kinerja emiten batu bara hingga akhir 2025.

Pengamat Pasar Modal Reydi Octa menilai, kendati emiten batu bara Tanah Air tengah tertekan dengan lemahnya ekspor India dan China, tetapi siklus musim dingin yang bakal berlangsung nantinya berpotensi mengerek kinerja emiten-emiten ini.

Terlebih, sejumlah emiten batu bara telah mengalami penyusutan harga sepanjang tahun berjalan 2025. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) misalnya, telah mengalami koreksi harga hingga 14,45% sepanjang tahun berjalan 2025 (YtD) ke level Rp7.250 per lembar. Begitu juga dengan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang terkoreksi 16,29% YtD ke Rp22.350 per lembar.

Begitu juga dengan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) atau bahkan PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang juga mengalami koreksi sepanjang 2025, masing-masing 27,57% dan 5,32%.

“Siklus musim dingin juga masih memberikan peluang lonjakan permintaan yang dapat memperbaiki kinerja emiten. Banyak saham batu bara sudah terkoreksi signifikan. Jika musim dingin dapat mendorong harga naik dan permintaan pulih, maka potensi untuk rebound cukup besar,” katanya ketika dihubungi, Minggu (7/9/2025).

Selain itu, upaya emiten untuk menjamah pasar ekspor baru juga dinilai bakal membantu perbaikan kinerja perseroan. Reydi menyebut, pasar Asia Tenggara seperti Vietnam, Brunei, hingga Filipina mampu memberikan peluang ekspor yang lebih besar kepada emiten-emiten Tanah Air.

Senada, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga menilai ihwal musim dingin yang berpotensi membuat panas emiten batu bara. Menurutnya, sepanjang tahun berjalan 2025, kinerja emiten batu bara telah tertekan secara harga jual rata-rata (ASP/average selling price). “Harapannya jika di musim dingin terjadi, permintaan batu bara bisa mulai naik. Belum lagi juga kalau terjadi economic recovery dari India dan China,” katanya.

Menurut Nafan, emiten-emiten batu bara bisa untuk mulai melakukan diversifikasi portofolio ke lini bisnis lainnya, seperti emas, nikel, hingga energi hijau. Hal itu dinilai mampu memberikan tenaga baru bagi emiten batu bara di tengah melemahnya harga dan ekspor batu bara.

Mengenai diversifikasi portofolio, Reydi juga menilai bahwa emiten batu bara sudah selayaknya melakukan diversifikasi ke energi bersih. Terlebih lagi, dari dalam negeri, permintaan penyediaan listrik melalui RUPTL PLN 2025–2034 mensyaratkan energi bersih sebagai penyumbang terbesar listrik nasional.

“Transisi energi yang secara global tak bisa diabaikan. Emiten yang tak melakukan diversifikasi ke energi hijau, hilirisasi, dan berkelanjutan akan berisiko tertinggal,” tegas Reydi. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor batu bara Indonesia melemah sepanjang periode Januari–Juli 2025.

Penurunan tersebut terjadi secara nilai maupun volume ekspor batu bara di periode tersebut. Perinciannya, nilai ekspor hanya mencapai US$13,82 miliar sepanjang Januari—Juli 2025. Nilai itu turun 21,74% dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar US$17,66 miliar.

Penurunan nilai ekspor emas hitam itu sejalan dengan volume ekspor yang juga turun 6,96% secara kumulatif menjadi 214,71 juta ton pada Januari—Juli 2025. Padahal, volumenya pernah mencapai 230,76 juta ton pada periode yang sama 2024.


Source:

IDX Channel.com

Published at

September 8, 2025 at 12:00 AM

9/8/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

September 8, 2025 at 12:00 AM

9/8/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

CNBC Indonesia

Published at

September 8, 2025 at 12:00 AM

9/8/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Bloomberg Technoz

Published at

September 8, 2025 at 12:00 AM

9/8/25

5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara

Detik Kalimantan

Published at

September 8, 2025 at 12:00 AM

9/8/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by