KONTAN

Published at

December 23, 2025 at 12:00 AM

Adaro Andalan Indonesia (AADI) Coba Bertahan Di Tengah Tekanan Harga Batubara

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan batubara, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) berupaya mempertahankan kinerjanya di tengah tantangan industri batubara yang berpotensi berlanjut pada 2026.

Mengutip materi paparan publik, produksi batubara AADI mengalami kenaikan 1% year on year (yoy) menjadi 51,49 juta ton hingga kuartal III-2025. Volume penjualan batubara AADI juga tumbuh 2% yoy menjadi 52,69 juta ton pada periode yang sama. Adapun nisbah kupas AADI per kuartal III-2025 tercatat sebesar 4,2 kali. Hasil ini sejalan dengan target penjualan batubara termal AADI pada 2025 yakni sekitar 65 juta-67 juta ton dengan nisbah kupas 4,3 kali.

Mayoritas penjualan batubara AADI ditujukan ke pasar ekspor, yang mana 22% di antaranya untuk pasar Asia Tenggara, India 19%, Asia Timur Laut kecuali China 19%, China 13%, dan lainnya 2%. AADI juga memasok batubara ke pasar domestik dengan porsi 25%. Sekitar 84% pelanggan batubara AADI adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Sayangnya, pendapatan AADI berkurang 11% yoy menjadi US$ 3,61 miliar per kuartal III-2025. Laba bersih AADI juga menyusut 44% yoy menjadi US$ 655 juta. Hal ini tak lepas dari penurunan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) AADI yang juga tercermin dari pelemahan harga batubara di pasar global.

AADI turut merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 243 juta hingga kuartal III-2025 yang utamanya digunakan untuk investasi pada pembangkit listrik guna menunjang kegiatan industri di Kalimantan Utara, pembelian tongkang, dan sarana pendukung di rantai pasok perusahaan. Realisasi capex ini sejalan dengan panduan AADI pada 2025 yakni di kisaran US$ 250 juta-US$ 300 juta.

Direktur Adaro Andalan Indonesia Lie Luckman mengatakan, pasar batubara termal memang menghadapi tekanan harga sejak awal tahun lalu di tengah kondisi kelebihan pasokan akibat peningkatan produksi negara pengimpor utama seperti China dan India dan penurunan permintaan musiman. Walau begitu, peluang bagi AADI untuk tumbuh diyakini tetap terbuka lantaran batubara masih memiliki peran dalam bauran energi global seiring meningkatnya kebutuhan energi dalam jangka panjang.

Untuk menyongsong 2026, AADI akan fokus pada penerapan tata kelola yang baik, disiplin keuangan, serta upaya peningkatan produktivitas dan pengendalian biaya di tengah volatilitas pasar. "Kami fokus pada aspek biaya dan upaya mencapai volume batubara yang ditargetkan dengan seefisien mungkin," ujar dia dalam paparan publik, Senin (22/12).

Kepala Riset Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi mengatakan, kinerja AADI pada 2026 diperkirakan masih cenderung stagnan atau sulit memasuki fase pertumbuhan yang agresif. Pemulihan kinerja AADI pada tahun depan juga sangat bergantung pada kebijakan stimulus China dan India sebagai konsumen batubara terbesar dunia, termasuk bagi emiten tersebut.

Maka dari itu, AADI wajib mengutamakan strategi cost leadership. Pasalnya, dalam siklus harga batubara rendah, produsen yang jadi jawara adalah yang memiliki ongkos produksi paling murah. "AADI harus menekan stripping ratio dan efisiensi logistik," imbuh dia, Senin (22/12).

Di sisi lain, agak sulit bagi AADI untuk melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor, mengingat pasar batubara kini makin menyempit secara global. Alhasil, jauh lebih efektif bagi AADI untuk bisa mengunci kontrak penjualan batubara secara jangka panjang dengan pelanggan PLTU di Asia Tenggara yang kebutuhan energinya masih tinggi.

Wafi pun merekomendasikan trading buy saham AADI dengan target harga di level Rp 8.700 per saham. Pada penutupan perdagangan Senin (22/12), harga saham AADI tertahan di level Rp 7.050 per saham. Sejak awal tahun, harga saham AADI telah terkoreksi 16,81% year to date (ytd).

Source:

Liputan 6

Published at

December 23, 2025 at 12:00 AM

12/23/25

1,76 Juta Metrik Ton Batu Bara Disebar ke 4 PLTU Jaga Listrik di Jawa Tak Padam

Bisnis Indonesia

Published at

December 23, 2025 at 12:00 AM

12/23/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Published at

December 23, 2025 at 12:00 AM

12/23/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

METRO

Published at

December 23, 2025 at 12:00 AM

12/23/25

10 Negara Pengguna Bahan Bakar Fosil Terbesar di Dunia

CNBC Indonesia

Published at

December 23, 2025 at 12:00 AM

12/23/25

10 Perusahaan Tambang RI Paling Tajir Melintir, Cuannya Gak Masuk Akal

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by