Bloomberg Technoz
Published at
May 26, 2025 at 12:00 AM
Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara
Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara naik pada perdagangan kemarin. Sepanjang pekan, harga si batu hitam pun menguat.
Pada Jumat (23/5/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan depan ditutup di US$ 100,4/ton. Bertambah 0,3% dibandingkan hari sebelumnya.
Pekan ini, harga batu bara mencatat kenaikan 1,41% secara point-to-point. Selama sebulan terakhir, harga naik 5,96%.
Perkembangan di Amerika Serikat (AS) sepertinya jadi sentimen positif bagi harga batu bara. Paket kebijakan ekonomi yang diajukan Presiden Donald Trump sudah mendapatkan persetujuan di House of Representatives. Paket itu tinggal menunggu restu dari Senat.
Salah satu hal yang diatur adalah Departemen Dalam Negeri AS wajib menawarkan setidaknya 4 juta hektar lahan dengan sumber daya batu bara di Wilayah Barat. Kewajiban ini harus dilaksanakan 90 hari usai pengesahan.
Artinya, batu bara masih ‘laku’ di negara maju seperti AS sekalipun. Energi fosil ini kembali mendapat tempat, tidak sepenuhnya terpinggirkan karena pengembangan energi baru-terbarukan.
Analisis Teknikal
Usai naik minggu ini, bagaimana proyeksi harga batu bara untuk pekan depan? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), batu bara sebenarnya masih bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 34. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Sedangkan indikator Average True Range (ATR) 14 hari ada di 3. Menggambarkan bahwa volatilitas harga batu bara sedang rendah.
Untuk minggu depan, ada kemungkinan harga batu bara bisa turun meski terbatas. Cermati pivot point di US$ 99/ton.
Dari pivot point tersebut, rasanya harga batu bara bisa mengetes target support di US$ 98/ton yang menjadi Moving Average (MA) 5. Target selanjutnya ada di US$ 97/ton yang adalah MA-10.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 103/ton. Jika tertembus, maka harga batu bara bisa melesat dengan target paling optimistis di US$ 124/ton.
(aji)
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Published at
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Published at
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Published at