Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa China saat ini masih menjadi negara dengan konsumsi batu bara terbesar di dunia. Bahkan lebih dari setengah total produksi batu bara dunia dikonsumsi oleh negeri panda tersebut.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno menyebutkan bahwa saat ini China sendiri mengkonsumsi hingga 4,4 miliar ton. Hal itu terhitung lebih dari setengah produksi batu bara dunia yang ada sebesar 8,5 miliar ton per tahun.

"Batu bara itu produk suplai di dunia itu kan sekitar 8,4-8,5 miliar ton. 4,4 (miliar ton) diantaranya adalah konsumsinya China. China itu memproduksi (batu bara) 3,9 miliar ton," beber Tri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Rabu (13/11/2024).

Sementara itu, Tri juga mewanti-wanti apabila permintaan akan batu bara dunia tidak diimbangi dengan produksi yang ada, maka harga batu bara dunia diprediksi bisa jatuh. "Yang ada di market sebetulnya untuk batu bara itu sekitar 1,3-1,5 miliar ton. Apabila demand dari batu bara itu adalah lebih maka yakinlah bahwa harga batu bara pasti akan jatuh," tegas Tri.

Hal yang sama juga bisa terjadi pada komoditas tambang lainnya, seperti misalnya nikel, jika permintaan nikel dunia tidak seimbang dengan produksinya, maka harga nikel dunia juga bisa jatuh.

"Termasuk di antaranya bapak ibu sekalian yang saya hormati nantinya kita akan coba untuk nickel sebetulnya jenuhnya di titik mana. Jangan sampai juga kita overconfident sehingga suplai karena diperkirakan tahun 2026 itu diperkirakan produk nickel kita itu akan 75?ri kapasitas dunia. Nah kalau oversupply pastilah harga pasti turun," tandasnya.

Asal tahu saja, dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) menargetkan produksi batu bara di Indonesia tahun ini mencapai 955 juta ton.

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Surya Herjuna mengungkapkan realisasi produksi batu bara per Oktober 2024 mencapai 675 juta ton dari persetujuan RKAB batu bara RI tahun 2024 sebesar 955 juta ton.

"Angka terakhir (persetujuan RKAB batu bara) kan 955 juta ton. Sekarang kan (realisasi produksi) sesuai dalam MODI kan 675 juta ton sampai bulan Oktober ini," jelasnya saat ditemui di Kantor Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Surya mengatakan untuk tahun 2025 mendatang, pihaknya akan menargetkan produksi batu bara masih pada level 900-an juta ton. Hal itu lantaran pemerintah harus menjaga cadangan batu bara dalam negeri.

"Kalau di RKAB (tahun 2025) masih di angka 900-an (juta ton), juga masih sama. Kan 3 tahun kan itu stabil di angka 900 juta ton itu. Cuma batu bara ini kan butuh effort kita untuk menjaga nggak mencapai peak-nya. Jadi kita masih stabil di angka itu," bebernya.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20241113090539-4-587787/wow-china-makan-setengah-produksi-batu-bara-dunia