JAKARTA, investor.id – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dinilai mampu menjaga performanya, dengan mencatatkan laba bersih kuartal I-2024 yang lebih baik dari industrinya.Adaro Energy mencetak laba bersih US$ 440 juta pada kuartal I-2024 atau turun 18% (yoy), sedangkan rata-rata industri pertambangan batu bara terpangkas 50% (yoy). Adapun output perseroan meningkat 15% (yoy) menjadi 18 juta ton atau 27?ri target 2024, yang turut mengimbangi dampak penurunan harga jual rata-rata (average selling price/ASP).“Secara operasional, Adaro Energy terus menjaga margin yang stabil. Net profit margin (NPM) pada kuartal I-2024 lebih dari 20% (qoq) rata-rata 5 tahun dari kombinasi kadar kalori tinggi dan batu bara termal sulfur rendah,” tulis RHB Sekuritas dalam risetnya.

Sementara itu, harga batu bara kalori tinggi-sedang telah naik lebih awal dari musiman, yang dapat menopang pendapatan emiten berkode saham ADRO tersebut pada kuartal II-2024. Perkiraan ini diperkuat oleh indikasi peningkatan permintaan seiring iklim panas yang berkepanjangan (sebagian El Nino pada Februari-Mei 2024), yang berpotensi diikuti oleh perubahan cepat ke cuaca lebih dingin pada akhir tahun ini, dengan potensi La Nina 60%.

Kondisi tersebut dapat mengganggu pasokan. Permintaan masih dapat lebih tinggi karena aktivitas penimbunan dan penambangan yang dihentikan sementara. “Aliran impor batu bara ke pasar lama, yaitu China dan India, masih menjadi katalis penggerak harga batu bara, meski ada kenaikan penggunaan energi terbarukan. Menurut kami, itu menunjukkan kenaikan permintaan energi secara keseluruhan,” jelas RHB Sekuritas.


Pendongkrak Laba Adaro (ADRO) dan Target Harga Baru Sahamnya

Harga batu bara telah bergerak di luar perkiraan dengan tetap bertahan di US$ 140/ton, naik 22?ri level terendahnya pada Februari. Karena itu, RHB Sekuritas merevisi perkiraan harga batu bara 2024 menjadi US$ 135/ton dari sebelumnya US$ 100/ton, yang dapat meningkatkan laba ADRO pada 2024-2025 masing-masing sebesar 28?n 10%.

Secara valuasi, meski saham ADRO saat ini diperdagangkan pada rata-rata level P/E, namun arus kas ADRO diperkirakan bakal menopang fundamentalnya. RHB Sekuritas memutuskan untuk menaikkan rekomendasi saham ADRO menjadi trading buy dari netral, dengan target harga baru Rp 3.200 dari sebelumnya Rp 2.500. Potensi yield dividen 14%.“Kami menggunakan metode DCF (discounted cash flow) jangka menengah (WACC 12%, TG 0%), dengan memasukkan ekspektasi pasar ke target harga baru saham ADRO. Target harga tersebut mencerminkan P/E 2024 sebesar 6,4 kali,” ungkap RHB Sekuritas.Target harga baru saham ADRO juga termasuk 4% diskon ESG, sesuai dengan nilai ESG ADRO sebesar 2,8 berada di bawah median negara.


Jadwal Dividen 

ADRO baru-baru ini merilis rincian jadwalnya. Cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 27 Mei 2024. Ex date dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 28 Mei 2024.Selanjutnya, cum dividen di pasar tunai pada 29 Mei 2024. Ex dividen di pasar tunai pada 30 Mei 2024. Adapun daftar pemegang saham yang berhak atas dividen pada 29 Mei 2024 dan pembayaran pada 5 Juni 2024.ADRO akan membagikan dividen final senilai US$ 400 juta. Secara total, perseroan menebar dividen tunai US$ 800 juta untuk tahun buku 2023 atau 48,74?ri laba bersih tahun lalu. Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 400 juta telah dibayar pada 12 Januari 2024 sebagai dividen interim. Jika menggunakan asumsi kurs Rp 16.000 per dolar AS, besaran dividen final ADRO sekitar Rp 6,4 triliun atau setara Rp 208 per saham.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Sumber: https://investor.id/market/362525/pendongkrak-laba-adaro-adro-dan-target-harga-baru-sahamnya