Kaltim Today
Published at
July 9, 2025 at 12:00 AM
Kalimantan Pemasok Utama Energi Nasional, Ditjen Minerba Minta Tambang Lebih Ramah Lingkungan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan pentingnya transformasi industri tambang batubara ke arah yang lebih berkelanjutan. Dalam acara Roadshow Edisi Kalimantan yang digelar Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) di Hotel Fugo, Samarinda, Rabu (9/7/2025), Ditjen Minerba menyoroti peran vital Kalimantan sebagai sumber utama energi nasional.
Sekretaris Ditjen Minerba, Siti Sumilah Rita Susilawati, mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen sumber energi Indonesia dipasok dari Kalimantan, menjadikan pulau ini sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional.
“Kalimantan menyumbang 82 persen dari total produksi batu bara nasional pada 2024. Ini peran besar yang harus diimbangi dengan pengelolaan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan,” tegas Siti.
Berdasarkan data Ditjen Minerba, produksi batu bara Indonesia pada 2024 mencapai 836,1 juta ton melampaui target 710 juta ton atau 117,76 persen. Sebagian besar sekitar 688 juta ton dihasilkan dari Kalimantan, dengan rincian Kalimantan Timur (368 juta ton), Kalimantan Selatan (237 juta ton), Kalimantan Tengah (39 juta ton), Kalimantan Utara (28 juta ton), Kalimantan Barat (15 juta ton).
Kontribusi sektor ini juga signifikan terhadap pendapatan negara. Pada 2024, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor minerba mencapai Rp140,46 triliun, setara dengan 52 persen dari total PNBP sektor ESDM.
Siti menyampaikan bahwa sekitar 50 hingga 60 persen pembangkit listrik nasional masih mengandalkan batu bara, yang mayoritas berasal dari Kalimantan. Namun, ia mengingatkan agar eksploitasi sumber daya ini tidak dilakukan secara serampangan.
“Batubara masih menjadi penopang utama ekonomi dan energi. Tapi untuk mewujudkan Indonesia Emas, kita harus memastikan keberlanjutannya bukan hanya produksi, tetapi juga tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Untuk tahun 2025, target produksi batu bara nasional dinaikkan menjadi 739,67 juta ton. Hingga Mei 2025, realisasi produksi sudah mencapai 357,6 juta ton dengan nilai ekspor sekitar 12,35 miliar dolar AS.
Sementara itu, Ketua Umum APBI, Priyadi mengungkapkan bahwa industri tambang tengah menghadapi tekanan akibat penurunan harga global. Kondisi ekonomi dunia dan ketegangan geopolitik menjadi faktor utama.
“Harga batubara turun cukup signifikan sejak triwulan kedua. Pada 7 Juli 2025, harga tercatat di 109,75 dolar AS per ton, turun 1 persen dan memperpanjang tren negatif selama tiga hari berturut-turut,” jelas Priyadi.
[RWT]
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Published at
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Published at
70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang
CNBC Indonesia
Published at