Jagat Bisnis

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

Ekspor Batubara Indonesia Tertekan, China Pangkas Impor hingga 2026

JagatBisnis.com – Permintaan batubara Indonesia dari pasar utama seperti China terus melemah, seiring peningkatan produksi domestik di Negeri Tirai Bambu. Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir 2025, bahkan bisa sampai 2026.

Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia, menyebut bahwa ekspor batubara Indonesia tahun ini diproyeksikan hanya mencapai 500 juta ton, turun dari realisasi ekspor tahun 2024 yang mencapai 555 juta ton. Penurunan ini tak lepas dari perubahan strategi impor China yang kini lebih memilih batubara berkalori tinggi, serta makin sengitnya persaingan dari Mongolia dan Rusia.

“Hingga akhir 2025, ekspor kita akan lebih rendah dibanding tahun lalu. Pemerintah sudah mematok target ekspor tahun ini di angka 500 juta ton, dari total produksi nasional sebesar 739 juta ton,” ujar Hendra, Senin (21/7).

Sebagai perbandingan, produksi batubara Indonesia pada 2024 mencapai 836 juta ton. Artinya, target produksi tahun ini turun sekitar 11,6%. Sedangkan target ekspor turun hampir 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

China Beralih, Mongolia dan Rusia Ambil Alih Pasar

Hendra menjelaskan bahwa kebijakan China yang memprioritaskan batubara kalori tinggi membuat permintaan terhadap batubara Indonesia – yang sebagian besar berkategori kalori menengah hingga rendah – menurun.

“China kini lebih banyak menyerap batubara dari Mongolia dan Rusia. Hambatan logistik yang dulu mengganggu kini sudah teratasi, dan harga yang ditawarkan juga sangat kompetitif,” jelasnya.

Realisasi Ekspor Baru Capai 47% hingga Juni 2025

Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Gita Mahyarani, mengungkapkan bahwa ekspor batubara Indonesia sepanjang paruh pertama tahun ini mencapai 238,64 juta ton atau sekitar 47,7% dari target tahunan.

“Sebagian besar penjualan sudah dikunci melalui kontrak jangka panjang. Jadi saat ini yang tersisa hanya untuk pasar spot, yang volume dan kesempatannya relatif terbatas,” ujarnya.

Menurut Gita, mencari pasar baru di sisa tahun ini cukup menantang karena sebagian besar eksportir tengah menjalankan kontrak yang telah berjalan sejak awal tahun.

“Untuk mendapatkan kontrak baru di pertengahan tahun seperti ini cukup sulit. Pasar spot juga tidak besar karena harganya lebih tinggi dan kuotanya terbatas,” jelasnya.

Pasar ASEAN dan Asia Selatan Jadi Harapan Baru

Meski ekspor ke China menurun, Gita menyebut masih ada peluang di negara-negara berkembang seperti di kawasan ASEAN dan Asia Selatan. Negara-negara ini masih memiliki kebutuhan batubara yang tinggi untuk pembangkit listrik dan industri.

“Dalam jangka menengah dan panjang, pertumbuhan konsumsi energi di negara-negara berkembang ini menjadi peluang ekspor baru yang masih menjanjikan bagi Indonesia,” katanya. (Mhd)

Source:

IDX Channel.com

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Detik Kalimantan

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Tribun Kaltim

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang

CNBC Indonesia

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by