Sindo News

Published at

July 3, 2025 at 12:00 AM

China dan India Kurangi Impor Batu Bara Indonesia, Ini Penyebabnya

SINGAPURA - Pengimpor batu bara thermal terbesar, China dan India memangkas pengiriman dari Indonesia yang digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik. Keputusan China dan India mengurangi impor dari Tanah Air, demi mendapatkan jenis batu bara yang lebih padat energi dari tempat lain.

Penurunan harga secara global telah membuat batu bara berkualitas lebih tinggi menjadi lebih kompetitif. Pembelian batu bara oleh China dan India dari Indonesia, pengekspor terbesar di dunia tercatat turun lebih cepat dibandingkan dengan total impor batu bara thermal mereka. "Kedua negara tersebut beralih ke batu bara dengan nilai kalori (CV) lebih tinggi yang menghasilkan lebih banyak energi per ton," menurut para pejabat industri.

"Dengan kualitas yang lebih tinggi, maka harga batu bara menjadi lebih mahal, tetapi menghasilkan lebih banyak energi untuk setiap dolar yang dibelanjakan pada harga saat ini. Satu juta ton batubara kualitas lebih tinggi dapat menggantikan 1,2-1,3 juta ton atau bahkan 1,5 juta ton dari Indonesia," kata Vasudev Pamnani, direktur di trader batubara I-Energy Natural Resources yang berbasis di India. Di China, batu bara termal kalori sedang dan rendah dari Indonesia harus bersaing keras dengan pasokan dari Rusia dengan harga diskon dan mempunyai kualitas serupa. Hal ini diungkapkan oleh analis Kpler, Zhiyuan Li seperti dilansir Reuter.

Direktur utama Ombilin Energi, Ramli Ahmad mengatakan, "batu bara Indonesia bisa bangkit kembali jika harga kualitas yang lebih tinggi meningkat akibat konflik di Timur Tengah, tetapi batu bara dengan kalori lebih rendah akan menderita selama kelas yang lebih padat energinya tetap kompetitif."

Batu bara Mongolia di China dan batu bara Afrika Selatan di India telah menjadi pemenang terbesar dibandingkan dari Indonesia, dengan pangsa pasar mereka menyentuh rekor tertinggi dalam lima bulan pertama tahun 2025, menurut data bea cukai China dan data perdagangan India.

"Efisiensi yang meningkat akan terus mendorong ekspor batu bara Mongolia, meskipun harga batu bara termal di China turun, karena batu bara Mongolia tetap kompetitif dalam harga," kata Xue Dingcui, analis di Mysteel.

Sementara itu China dan India juga meningkatkan pembelian dari Tanzania, yang sebelumnya tidak banyak berperan dalam peta perdagangan batu bara laut global hingga perang Rusia versus Ukraina pecah pada tahun 2022.

Importir India juga menambah pembelian batu bara berkualitas tinggi dari Kazakhstan, Kolombia, dan Mozambik tahun ini, sementara pasokan dari Australia ikut meningkat di China. Indeks batu bara Indonesia dan Australia, yang mencerminkan grade yang disukai oleh pembeli China, telah menunjukkan tren menurun sejak Oktober 2023, dengan acuan Australia mengalami penurunan lebih cepat dibandingkan dengan indeks Indonesia.

Impor Batu Bara China

Secara keseluruhan impor batu bara China turun hampir 10% menjadi 137,4 juta ton dalam lima bulan pertama tahun ini, sementara kiriman ke India menyusut lebih dari 5% menjadi 74 juta ton. Ekspor Indonesia terkena dampak terparah, dengan pengiriman ke China dan India masing-masing menurun 12,3% dan 14,3%.

Total ekspor batubara negara Asia Tenggara itu turun 12% menjadi 187 juta ton sepanjang periode Januari-Mei, menurut data dari firma analitik Kpler.

Untuk mengatasi penurunan ekspor, para penambang Indonesia beralih ke permintaan domestik, dengan kiriman lokal diperkirakan akan meningkat 3% tahun ini dan ekspor diperkirakan akan turun sekitar 10%, menurut Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia.

Permintaan domestik yang didorong oleh peleburan nikel, berada pada jalur untuk menyumbang bagian tertinggi dari pasokan batu bara Indonesia. Dimana menurut data, setidaknya dalam satu dekade ke depan dan saat ini mencapai 48,6%.

Indonesia membatasi harga batu bara yang dijual kepada utilitas listrik, menjadikan pabrik pengolahan sebagai alternatif yang lebih menarik dibandingkan ekspor. "Industri pabrik pengolahan adalah titik terang untuk saat ini, kami mendapatkan harga yang lebih baik dibandingkan yang kami dapatkan dari industri listrik atau penjualan ke China," kata Ahmad dari Ombilin.

(akr)

Source:

IDX Channel.com

Published at

July 3, 2025 at 12:00 AM

7/3/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

July 3, 2025 at 12:00 AM

7/3/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Detik Kalimantan

Published at

July 3, 2025 at 12:00 AM

7/3/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

CNBC Indonesia

Published at

July 3, 2025 at 12:00 AM

7/3/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Bloomberg Technoz

Published at

July 3, 2025 at 12:00 AM

7/3/25

Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by