Bisnis Indonesia
Published at
May 28, 2025 at 12:00 AM
Berkah RUPTL PLN, Emiten Batu Bara Siap Panen Kontrak Jangka Panjang
Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis menilai, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN pada 2025-2034 berpotensi besar memberikan sentimen positif terhadap emiten batu bara yang memiliki kontrak pasokan domestik.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, sentimen terhadap RUPTL PT PLN ini cukup positif dan memiliki potensi untuk mendorong kinerja penjualan batu bara domestik secara bottom line.
"Kalau terkait dengan meraih laba yang tinggi, semua tergantung daripada pendapat pemerintah terkait dengan Harga Batubara Acuan [HBA]," katanya saat dihubungi, Selasa (27/5/2025).
Nafan memprediksi, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) akan menjadi salah satu perusahaan yang diuntungkan karena penjualan batu bara perseroan cenderung mengarah pada pasar domestik.
"Karena PTBA kan lebih mengandalkan pada penjualan domestik jika dibandingkan dengan Alamtri atau Agro Grup yang memang lebih menitikberatkan kepada ekspor," pungkasnya.
Senada, Head of Research PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menilai, RUPLT PLN memberikan sentimen positif terhadap kinerja emiten batu bara secara umum. Akan tetapi, emiten dengan kontrak pasokan domestik bakal mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Meskipun begitu, menurut Liza, volatilitas harga batu bara global masih menjadi sentimen negatif utama dari angin segar ini.
Adapun Liza menilai, saham ADRO, PTBA, ITMG, hingga AADI memiliki potensi dengan katalis positif terhadap kebijakan ini. Saham ADRO, misalnya, dinilai memiliki diversifikasi bisnis yang kuat, termasuk pemangkit listrik dan logistik yang dapat memberikan stabilitas pendapatan perseroan.
"AADI selaku anak usaha ADRO memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, terutama jika kebijakan royalti yang lebih rendah diterapkan," kata Liza saat dihubungi, Selasa (27/5/2025).
Liza merekomendasikan Buy untuk saham ADRO dengan target harga Rp2.430 atau Rp2.670, dan cutloss bertahap di bawah Rp2.070 atau Rp2.000. Sementara itu, PTBA direkomendasikan speculative buy dengan target harga Rp2.930 atau Rp2.990-Rp3.000, cutloss di bawah Rp2.820-Rp2.780.
Selain itu, saham ITMG direkomendasikan sama dengan ADRO, dengan target harga Rp23.000-23.300 atau Rp23.800, cutloss di bawah Rp22.200. Saham AADI direkomendasikan speculative buy dengan target harga Rp8.000-Rp8.200, cutloss di bawah Rp7.100.
"Harga commodity coa/sendiri masih terkungkung dalam trend sideways jangka menengah, walau trend mulai picking up secara short-term," jelasnya.
Adapun penambahan pembangkit listrik dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034 ditargetkan mencapai 69,6 gigawatt (GW). Angka tersebut lebih tinggi dari RUPTL 2021-2030 yang hanya 40,6 GW.
Dalam RUPTL teranyar, 76% dari total kapasitas itu berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT). Adapun, komposisi porsi EBT itu terdiri atas 42,6 GW atau 61% dan storage 10,3 GW atau 15%.
Sebanyak 16 GW sisanya akan berasal dari pembangkit fosil, yakni gas sebesar 10,3 GW dan batu bara 6,3 GW.
Sementara itu, penambahan pembangkit sebesar 40,6 GW dalam RUPTL 2021-2030 terdiri atas 20,9 GW EBT dan 19,7 GW energi fosil.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, rencana penambangan 69,5 GW pembangkit baru dalam RUPTL 2025-2034 itu akan terbagi dalam dua periode atau per 5 tahun.
Untuk 5 tahun pertama, kapasitas pembangkit yang dibangun mencapai 27,9 GW, sedangkan 41,6 GW sisanya akan dibangun pada periode 5 tahun kedua.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
CNBC Indonesia
Published at
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Published at
Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara
Kontan
Published at