JAKARTA, investor.id – Harga batu bara naik pada Senin (16/6/2025). Di tengah munculnya tanda-tanda peningkatan permintaan.

Harga batu bara Newcastle untuk Juni 2025 naik US$ 0,75 menjadi US$ 106 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle Juli 2025 menguat US$ 0,55 menjadi US$ 109,5 per ton dan Agustus 2025 terkerek US$ 1 menjadi US$ 111,75 per ton.

Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Juni 2025 naik US$ 0,4 menjadi US$ 103,75. Sedangkan, Juli 2025 meningkat US$ 1,1 menjadi US$ 105,2. Sementara pada Agustus 2025 terkerek US$ 0,9 menjadi US$ 104,85.

Dikutip dari Trading View, harga batu bara menyentuh level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Kenaikan ini memperpanjang momentum pemulihan setelah sempat anjlok ke level terendah empat tahun di US$ 93,7 per ton pada akhir April lalu, di tengah munculnya tanda-tanda peningkatan permintaan.

Data perdagangan menunjukkan bahwa impor batu bara termal melalui jalur laut dari dua konsumen utama, India dan China, naik ke level tertinggi dalam lima bulan pada Mei. Peningkatan ini sejalan dengan imbauan otoritas perencanaan negara China agar pembangkit listrik mengisi kembali stok batu bara dalam negeri sebesar 10%, memanfaatkan harga yang lebih rendah.

Tekanan Oversupply

Meski demikian, harga batu bara Newcastle bulan depan masih mencatatkan penurunan lebih dari 15% sepanjang tahun berjalan, seiring tekanan oversupply batu bara termal global.

Dari sisi konsumsi, output listrik berbasis bahan bakar fosil di China turun 4,7% secara tahunan pada kuartal pertama 2025. Penurunan ini terjadi akibat lemahnya permintaan listrik dan meningkatnya suplai dari energi terbarukan.

Sementara itu, produksi batu bara domestik China tumbuh 4% pada Mei dibandingkan tahun lalu. Angka ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan produksi sebesar 1,5% menjadi 4,82 miliar ton pada 2025, setelah mencetak rekor produksi tertinggi pada 2024.