JAKARTA, investor.id – Harga batu bara kembali menguat pada Jumat (25/7/2025). Penguatan tersebut masih ditopang data Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) bahwa permintaan di Amerika Serikat (AS), Indonesia, dan sebagian Eropa batu bara naik pada semester I-2025 .

Harga batu bara Newcastle untuk Juli 2025 naik US$ 0,1 menjadi US$ 110,2 per ton dan harga batu bara Newcastle Agustus 2025 terkerek US$ 0,65 menjadi US$ 113,75 per ton. Sedangkan September 2025 melesat US$ 0,75 menjadi US$ 115,5 per ton.

Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Juli 2025 naik US$ 0,05 menjadi US$ 104,5. Sedangkan, Agustus 2025 menguat US$ 2,25 menjadi US$ 103,6. Sementara pada September 2025 terkerek US$ 2 menjadi US$ 104,35.

Dikutip dari website IEA, meski tren menurun terjadi di pasar utama seperti China dan India, kenaikan permintaan di AS, Indonesia, dan sebagian Eropa menyeimbangkan tekanan tersebut. Konsumsi batu bara Indonesia diperkirakan naik 7% menjadi 268 juta ton, didorong pertumbuhan di sektor kelistrikan dan industri pengolahan seperti smelter.

Di Amerika Serikat (AS), permintaan batu bara naik 12% pada semester pertama, dengan proyeksi tahunan meningkat 7% menjadi 400 juta ton, ditopang lonjakan permintaan listrik dan harga gas alam yang tinggi.

Uni Eropa juga mencatat kenaikan sekitar 5% di kuartal I 2025, didorong rendahnya output hidro dan angin serta meningkatnya kebutuhan listrik. Di Jerman, pembangkit listrik berbasis batu bara naik 11%.

Meski demikian, tren jangka panjang masih menurun, dengan permintaan Eropa diperkirakan turun 1,6% pada 2025, jauh melambat dibanding penurunan hampir 11% di 2024 dan 25% di 2023.