NIKEL.CO.ID, BANDUNG — Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba), Tri Winarno, menegaskan, agar kepala teknik tambang (KTT) dapat menjadi mitra pemerintah untuk memastikan kegiatan pertambangan yang memenuhi good mining practice (GMP). Hal itu diungkapkannya dalam “Pertemuan Teknis Tahunan KTT dan Penanggung Jawab Operasional (PJO) Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara Tahun 2025”, di Bandung, Jumat (12/12/2025).

“KTT diharapkan tidak hanya penanggung jawab administratif. Perlu partisipasi aktif dengan pemerintah, khususnya Ditjen Minerba, sehingga akan terus memperkuat pembinaan dan penegakan kepatuhan good mining practice,” ungkap Tri.

Pemerintah, katanya lebih lanjut, akan terus mendukung kerja-kerja KTT yang didukung melalui berbagai instrumen pembinaan, pengawasan, serta sistem pelaporan yang terintegrasi.

“Wujud ini menjadi representasi bahwa insan pertambangan tidak hanya mengelola sumber daya alam, tetapi juga hadir sebagai garda kemanusiaan,” tegasnya.

Dalam pertemuan itu seluruh KTT mengikrarkan “Ikrar KTT” yang berbunyi:

• Menjalankan seluruh tugas KTT dengan menjunjung tinggi nilai ketuhanan dan akhlak mulia, dengan penuh tanggung jawab;

• Memimpin dengan integritas dan keteladanan dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan operasional pertambangan;

• Menjadikan KTT yang baik sebagai nilai utama operasional dan budaya kerja;

• Mengedepankan kepentingan bangsa dalam aktualisasi operasional pertambangan yang disiplin dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan; dan

• Mendorong terwujudnya pertambangan yang kompetitif melalui pengelolaan operasi yang aman, optimal, efisien, dan berwawasan lingkungan.

Melalui kegiatan tahunan tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk menghadirkan pertambangan yang berdaulat, berdaya saing, dan berkelanjutan dengan menjadikan good mining practice bukan sekadar kewajiban, tetapi jati diri insan pertambangan Indonesia.

Pertemuan kali ini panitia mengusung tema “KTT Berdaya, Tambang Berdaulat: Sinergi Wujudkan Swasembada Energi Berbasis Good Mining Practice.” Kegiatan ini menitikberatkan atas hasil evaluasi kinerja pada tahun 2025 dan bagaimana peran KTT meningkatkan kinerja tersebut secara berkelanjutan.

Peningkatan kinerja merupakan hal yang penting karena KTT memiliki kedudukan sentral sebagai penanggung jawab tertinggi operasional pertambangan di lapangan. Selain itu, konsistensi pelaksanaan good mining practice akan menentukan keberlangsungan hilirisasi, stabilitas pasokan energi, keberlanjutan lingkungan, akuntabilitas perusahaan, dan citra pembangunan nasional.

Kegiatan yang berlangsung secara luring dan daring tersebut dihadiri 412 peserta KTT secara luring dan 691 peserta KTT secara daring, serta 30 PJO secara luring dan daring.

Selain itu, hadir pula pejabat Ditjen Minerba, antara lain Ahmad Syauqi (Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batu Bara/Kepala Inspektur Tambang), Cecep M. Yasin (Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral), Katisna Ari Perbawa (perwakilan dari Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batu Bara.