JAKARTA, investor.id – Harga batu bara terus-terusan anjlok pada Jumat (10/1/2025). Hal itu disebabkan sentimen dari Indonesia dan China.

Harga batu bara Newcastle untuk Januari 2025 anjlok US$ 2,25 menjadi US$ 113,5 per ton. Sedangkan Februari 2025 tergerus US$ 1,3 menjadi US$ 115 per ton. Sementara itu, Maret 2025 terkoreksi US$ 1,25 menjadi US$ 116,25 per ton.

Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Januari 2025 naik US$ 0,55 menjadi US$ 105,4. Sedangkan, Februari 2025 terjungkal US$ 1,6 menjadi US$ 102,75. Sedangkan pada Maret 2025 jatuh US$ 0,95 menjadi US$ 100,25.

Produksi batu bara Indonesia mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, didorong oleh meningkatnya permintaan energi baik di dalam negeri maupun global. Menurut data sementara yang diperbarui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada Jumat, total produksi batu bara tahun lalu mencapai 831 juta ton.

Angka ini 17% lebih tinggi dari target pemerintah untuk tahun 2024. Penjualan batu bara juga mencatatkan rekor tertinggi, berdasarkan data tersebut.

Produksi batu bara di negara lain seperti China juga meningkat untuk memenuhi permintaan global, meskipun ada kebutuhan mendesak untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih. Produksi batu bara China diperkirakan akan naik 1,5% pada tahun 2025, menjadi tahun kesembilan berturut-turut peningkatan produksi.


Produksi 2025

Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China memperkirakan total produksi akan mencapai 4,82 miliar ton pada tahun 2025, dengan peningkatan 0,8% menjadi 4,75 miliar ton pada 2024.

Impor batu bara China diperkirakan turun 1,9% menjadi 525 juta ton pada tahun 2025, setelah melonjak 13% menjadi 535 juta ton pada tahun 2024.

Sementara itu, provinsi Shanxi, penghasil batu bara terbesar di China, diperkirakan akan meningkatkan produksi pada tahun 2025 setelah inspeksi keselamatan membatasi produksi tahun sebelumnya.

Stok batu bara yang tinggi diperkirakan akan menekan harga batu bara domestik China. Harga batu bara termal acuan diprediksi turun ke kisaran 630-730 yuan per ton pada kuartal kedua tahun ini, menurut Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China.


Data resmi tentang produksi dan impor batu bara China untuk tahun 2024 akan dirilis minggu depan.

Menurut laporan Badan Energi Internasional (IEA), konsumsi batu bara global telah berlipat ganda dalam tiga dekade terakhir. Meskipun demikian, permintaan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2027. Di banyak negara maju, permintaan batu bara telah menurun dan diproyeksikan terus berkurang hingga 2027

Sumber: https://investor.id/market/386040/harga-batu-bara-terusterusan-anjlok-apa-penyebabnya