Kontan
Tayang pada
5 Agustus 2025 pukul 00.00
Tren Harga Batubara Turun, Ekonom Proyeksikan Target PNBP 2025 Tak Capai Target
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Tren penurunan harga komoditas global terutama pada sektor batubara diproyeksi berdampak terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2025 ini.
Karena itu, pemerintah harus mewaspadai tantangan signifikan dari tren penurunan harga batubara dan permintaan global yang melambat.
Apalagi sebelumnya, Bank Dunia memproyeksikan tren harga batubara global kemungkinan akan turun sekitar 12% pada 2025, didorong oleh pasokan yang mencukupi dan permintaan global yang stagnan.
Sementara itu, sektor batubara menjadi salah satu penopang yang berkontribusi besar pada penerimaan PNBP dari sektor SDA Non migas yang proporsinya 47,7% dari target APBN 2025.
Adapun total target PNBP nasional yang ditetapkan Kementerian ESDM pada 2025 sebesar Rp 254,49 triliun.
Sementara dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mematok target PNBP pada pagu APBN 2025 sebesar Rp 513,6 triliun. Artinya kontribusi dari sektor ESDM sebesar 50% terhadap PNBP.
Ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, mengatakan bahwa penurunan ekspor batubara sejalan dengan kondisi global yang kurang kondusif.
"Kalau kita lihat dari sisi volume pasti turun. Negara tujuan utama seperti India dan China terkena dampak kebijakan Amerika. Di sisi lain, harga komoditas batubara pada semester pertama juga kurang bagus," jelas Myrdal kepada Kontan, Senin (4/8).
Ia menilai, penurunan harga dan permintaan global tersebut turut memengaruhi penerimaan negara dari sektor batubara. Namun, ia masih melihat adanya potensi perbaikan pada semester II-2025.
"Semester kedua harusnya kondisinya membaik. Setelah ada kepastian kebijakan tarif dari Trump, investor melihat ini sebagai sinyal positif bagi industri batubara kita," lanjutnya.
Myrdal memproyeksikan bahwa ekspor batubara Indonesia pada semester kedua bisa tumbuh, meskipun pertumbuhannya diperkirakan kurang dari 5% secara tahunan (year-on-year).
Ia memperkirakan realisasi PNBP dari batubara tahun ini kemungkinan hanya akan mendekati 95% dari target.
"Pasar kita masih ada, seperti ASEAN dan Asia Selatan. Jadi, dengan kondisi seperti ini, harusnya kontribusi fiskal dari batubara ke pemerintah kita seharusnya tidak terlalu buruk," pungkasnya.
Di sisi lain, pemerintah tetap optimistis penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor pertambangan mineral dan batubara (minerba) akan mencapai target meskipun harga batubara global mengalami tren penurunan pada semester I-2025.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno, menyatakan keyakinannya bahwa target PNBP dari sektor minerba sebesar Rp 124 triliun masih bisa dicapai.
"PNBP Minerba target Rp 124 triliun, insha Allah tercapai," ujarnya kepada Kontan, Senin (4/8).
Per semester I-2025, realisasi PNBP dari sektor minerba telah mencapai Rp 71 triliun atau sekitar 57,03% dari target. Di sisi lain, PNBP dari sektor minyak dan gas bumi tercatat sebesar Rp 39 triliun.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Tayang pada
70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang
CNBC Indonesia
Tayang pada