Kontan
Tayang pada
5 Juni 2025 pukul 00.00
Tingkatkan Bisnis Non-Batubara, United Tractors (UNTR) Cari Tambang di Luar Negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) menjajaki peluang untuk mengakuisisi tambang mineral, seperti emas dan nikel, di luar negeri. Ini dilakukan dalam rangka memperbesar porsi pendapatan dari sektor luar batubara di masa mendatang.
Business Development Director United Tractors Iwan Hadiantoro mengatakan, pihaknya sedang fokus mencari peluang ekspansi sektor non-batubara di luar Indonesia. UNTR pun cukup gencar mencari tambang mineral baru di Australia hingga Kanada.
Salah satu alasan UNTR memilih ekspansi ke luar negeri adalah kondisi mayoritas tambang mineral skala besar di Indonesia yang sudah dimiliki oleh perusahaan lain dan statusnya tidak dijual.
“Kalau di Australia, tambangnya masih banyak dan struktur buminya juga lebih tua,” ujar dia saat media visit ke Redaksi Kontan, Selasa (3/6).
Dia melanjutkan, UNTR telah memantau hampir seluruh tambang mineral di Australia, terutama di wilayah Australia Barat dan Queensland. Hanya saja, UNTR belum beruntung lantaran sejauh ini belum menemui kata sepakat dengan pemilik tambang yang hendak diakuisisinya di Australia.
Walau begitu, Iwan memastikan hal itu tidak menjadi masalah. Pada dasarnya peluang ekspansi seperti akuisisi tambang tidak datang secara reguler. Ada banyak proses yang dilalui sebelum akuisisi tersebut terjadi. UNTR juga mempertimbangkan dinamika harga komoditas mineral seperti emas dan nikel sebelum bergerak mengakuisisi tambang tersebut.
Terlepas dari itu, UNTR mengklaim siap dari sisi pendanaan untuk kebutuhan ekspansi di luar negeri.
“Cash kami masih banyak. Kapanpun kalau ada kesempatan, kami masuk,” kata Iwan.
Iwan memperkirakan, kebutuhan capital expenditure (capex) atau belanja modal untuk akuisisi ada di kisaran US$ 500 juta sampai US$ 1 miliar dalam satu tahun. UNTR bakal mengutamakan pendanaan melaui kas internal untuk keperluan ekspansi berupa akuisisi tambang. Jika kurang, maka UNTR bisa mengandalkan pinjaman sindikasi dari perbankan, baik dalam maupun luar negeri.
Yang terang, upaya akuisisi tambang mineral di luar negeri ditujukan untuk menyeimbangkan porsi pendapatan batubara dan nonbatubara UNTR menjadi 50:50 dalam beberapa tahun mendatang. Saat ini, porsi pendapatan UNTR dari sektor batubara berada di kisaran 65%, sedangkan 35% sisanya berasal dari sektor nonbatubara.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Tayang pada
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Tayang pada