BISNIS

Tayang pada

30 Oktober 2025 pukul 00.00

Tinggalkan Batu Bara, Bisnis Pengelolaan Sampah TBS Energi (TOBA) Kian Solid

Bisnis.com, JAKARTA – PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) mencatatkan kerugian bersih di sepanjang kuartal III/2025, namun pendapatan segmen pengelolaan sampah (waste management) perseroan justru melambung 1.000%.

Berdasarkan Laporan Keuangan periode Januari-September 2025, TOBA membukukan rugi bersih sebesar US$127,38 juta, berbalik dari laba bersih sebesar US$34,84 juta dalam periode kuartal III/2024.

Rugi bersih itu sejalan dengan total pendapatan TOBA yang susut 14,40% year on year (YoY) dari US$336,65 juta menjadi US$288,17 juta. Namun, pendapatan TOBA dari segmen waste management melejit 1.047%, dari US$9,75 juta selama kuartal III/2024 menjadi US$111,92 juta dalam kuartal III/2025. Porsinya terhadap total pendapatan juga membesar dari hanya 2,89% menjadi 38,84%.

Sebaliknya, pendapatan dari segmen penjualan batu bara dalam periode kuartal III/2025 susut 44,43% year on year (YoY) dari US$271,04 juta menjadi US$150,62 juta. Kontribusi segmen penjualan batu bara terhadap total pendapatan juga turun dari 80,51% pada kuartal III/2024 menjadi 52,26% sepanjang kuartal III/2025.

Data-data keuangan tersebut menjadi pertanda baik, bahwa transisi emiten batu bara ini ke bisnis hijau berada di jalur yang tepat. Apalagi, perseroan menargetkan pada 2030 bisnis batu bara sepenuhnya ditinggalkan, atau bisa lebih cepat dari itu.

"Jadi pure waste [pendapatan didominasi dari manajemen limbah], dalam dua tahun ke depan itu mulai sudah tidak ada elemen batu baranya," ujar SVP Corporate Finance and Investor Relations TOBA Mirza Rinaldy Hippy dalam paparan kinerja kuartal III/2025, di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Mirza menjelaskan, inisiasi bisnis waste management TBS Energi telah dimulai sejak 2018 dan menunjukkan hasil kinerja nyata sejak perseroan melakukan ekspansi bisnis ke pasar Asia Tenggara pada 2023 dengan mengakuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES), disusul CORA Environment pada 2025.

CORA Environment sebelumnya bernama SembWaste dan Sembcorp Environment, yang diakuisisi TOBA pada awal tahun ini. Sembcorp Environment Pte Ltd merupakan perusahaan regional Asia Tenggara berbasis di Singapura yang fokus pada bisnis ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah.

Untuk mempersiapkan CORA Environment menjadi salah satu motor bisnis utama pengganti batu bara, telah disiapkan investasi lebih dari 200 juta dolar Singapura (SGD) atau sekitar Rp2,56 triliun (kurs Rp12.821 per SGD) dalam lima tahun mendatang. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat jaringan pengelolaan limbah, termasuk pembangunan infrastruktur recycling yang ditargetkan rampung pada 2026.

Saat ini, CORA memiliki 700 karyawan dan 300 armada operasional, menjalankan layanan pengumpulan, daur ulang, insinerasi, serta pemulihan sumber daya berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi dan kepatuhan lingkungan.

"Saat ini, TBS sedang menjajaki peluang investasi dan akuisisi bisnis hijau di pasar regional, seperti Vietnam, Malaysia dan Thailand," tegasnya.

Sementara itu, SVP of Corporate Strategy & Investor Relations TBS Energi Utama, Nafi Achmad Sentausa menyadari ekspansi bisnis hijau membutuhkan investasi yang cukup besar. Kebutuhan 200 juta dolar Singapura yang sudah dihitung perseroan merupakan kalkulasi dari pertumbuhan organik yang sudah direncanakan.

"Jadi kami banyak ditawarkan aset-aset, kalau yang menarik yang kami ambil, begitu kita melihat kebutuhan pendanaan segini, baru kami coba caranya. Jadi kami juga cukup fleksibel dalam ramu kebutuhan pendanaan tersebut," tegas Nafi.

Bisnis Indonesia

Tayang pada

30 Oktober 2025 pukul 00.00

30/10/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Tayang pada

30 Oktober 2025 pukul 00.00

30/10/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

Kontan

Tayang pada

30 Oktober 2025 pukul 00.00

30/10/25

190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman

CNBC Indonesia

Tayang pada

30 Oktober 2025 pukul 00.00

30/10/25

190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya

CNBC Indonesia

Tayang pada

30 Oktober 2025 pukul 00.00

30/10/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh