Republika

Tayang pada

31 Juli 2025 pukul 00.00

Semester I 2025, TBS Fokus Alihkan Portofolio dari Batubara ke Energi Terbarukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2025. Tahun ini menjadi momen penting bagi TBS dalam mempercepat transformasi portofolio bisnis menuju model berkelanjutan dan berdampak jangka panjang.

Di tengah pasar batubara yang terus melemah dan langkah strategis divestasi dari aset-aset konvensional, TBS tetap mencatat kemajuan nyata dalam agenda transisinya. Perseroan telah aktif masuk ke tiga lini usaha baru—pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik. Ketiga pilar ini menjadi fondasi utama dalam membangun bisnis yang lebih resilien, rendah karbon, dan berorientasi masa depan.

Pada semester I 2025, pendapatan konsolidasian TBS tercatat sebesar 172,2 juta dolar AS, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 248,7 juta dolar AS. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya volume penjualan batubara dari 1,7 juta ton menjadi 0,7 juta ton, serta harga jual rata-rata yang menurun dari 83 dolar AS per ton menjadi 52,9 dolar AS per ton. Tren penurunan harga tersebut sejalan dengan melandainya indeks harga batubara global sejak tahun lalu. Penurunan volume juga disebabkan oleh melemahnya permintaan dan keputusan Perseroan untuk menyesuaikan strategi penjualan demi menanti momentum harga yang lebih baik.

Segmen pertambangan dan perdagangan batubara mencatatkan pendapatan sebesar 91,6 juta dolar AS atau 53 persen dari total pendapatan, turun dari 82 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan komitmen TBS dalam mengurangi ketergantungan terhadap sektor batubara dan mempercepat transisi menuju portofolio yang lebih hijau.

Perseroan mencatat rugi bersih sebesar 115,3 juta dolar AS, sebagian besar akibat rugi non-kas dari divestasi dua anak usaha PLTU—PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP)—yang diselesaikan pada Maret dan Mei 2025. Rugi non-kas dari divestasi ini mencapai 96,9 juta dolar AS. Meski rugi, divestasi ini menghasilkan dana tunai masuk sebesar 123,6 juta dolar AS dan memperkuat fundamental keuangan Perseroan.

Penjualan dua unit PLTU ini berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sebesar 1,4 juta ton setara CO₂ atau turun 86 persen dalam setahun. Perhitungan dilakukan dengan metodologi Greenhouse Gas Protocol dan data emisi 2024 telah melalui proses limited assurance oleh EY Indonesia. Capaian ini menjadi tonggak penting dalam percepatan target netral karbon TBS pada 2030.

Sektor pengelolaan limbah mulai menunjukkan kinerja positif dengan pendapatan 59,6 juta dolar AS dan EBITDA sebesar 10 juta dolar AS, menghasilkan margin EBITDA 17 persen. Hal ini mencerminkan efisiensi dan potensi profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan lini batubara TBS.

Akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. pada Maret dan Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd. pada Mei 2025 memperluas kapabilitas TBS di sektor pengolahan limbah secara regional. “Kami melihat bisnis pengelolaan sampah sebagai elemen kunci dalam transformasi TBS ke depan,” ujar Juli Oktarina, Direktur TBS.

Dalam portofolio energi terbarukan, TBS mengembangkan dua proyek strategis: PLTS Terapung Tembesi di Batam berkapasitas 46 MWp bersama PLN Nusantara Power, yang ditargetkan beroperasi pada semester II 2026, dan PLTMH Sumber Jaya berkapasitas 6 MW yang telah beroperasi sejak 22 Januari 2025 melalui PT Adimitra Energi Hidro.

Di sektor kendaraan listrik, Electrum mencatat 5.406 unit motor listrik (electric two-wheeler/E2W) beroperasi hingga 20 Juli 2025, naik 87 persen secara tahunan. Jumlah stasiun penukaran baterai (battery swap station/BSS) juga meningkat 150 persen menjadi 320 titik. Lebih dari 21.000 penukaran baterai terjadi setiap hari. Penghasilan harian mitra pengemudi naik rata-rata 25 persen, dan emisi karbon berkurang lebih dari 20 ton CO₂ per hari.

“Tahun ini adalah tonggak penting dalam transformasi kami menuju bisnis berkelanjutan,” tutup Juli optimistis.

IDX Channel.com

Tayang pada

31 Juli 2025 pukul 00.00

31/07/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

31 Juli 2025 pukul 00.00

31/07/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Detik Kalimantan

Tayang pada

31 Juli 2025 pukul 00.00

31/07/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Tribun Kaltim

Tayang pada

31 Juli 2025 pukul 00.00

31/07/25

70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang

CNBC Indonesia

Tayang pada

31 Juli 2025 pukul 00.00

31/07/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh