Bisnis Indonesia

Tayang pada

1 September 2025 pukul 00.00

Ramalan Teranyar Permintaan LNG, Minyak & Batu Bara Hingga Paruh Abad Ini

Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) global akan meningkat lebih dari 20% pada 2050 dibandingkan level 2024, seiring dengan peralihan industri dan rumah tangga di negara-negara berkembang dari batu bara.

Exxon Mobil, salah satu perusahaan energi dan petrokimia terbesar dunia, dalam laporan Global Energy Outlook terbarunya, menerangkan bahwa proyeksi tersebut menjadi dasar bagi strategi dan investasi jangka panjangnya.

Exxon memiliki rencana pertumbuhan yang ambisius dibandingkan dengan pemain minyak global lainnya, dengan target untuk meningkatkan produksi sebesar 18% selama lima tahun ke depan.

Melansir Reuters, Jumat (29/8/2025), permintaan minyak global akan stagnan setelah 2030 tetapi tetap di atas 100 juta barel per hari hingga 2050, konsisten dengan proyeksi Exxon sebelumnya.

International Energy Agency (IEA) sebelumnya memperkirakan permintaan minyak akan mencapai 104,4 juta barel per hari pada tahun 2026, dengan pertumbuhan yang melambat dari tingkat historis.

Minyak dan gas alam akan menyumbang 55% dari bauran energi global dalam 25 tahun ke depan, turun 1 poin persentase dari level 2024. Direktur Ekonomi, Energi, dan Perencanaan Strategis Exxon, Chris Birdsall mengatakan sektor industri akan mendorong peningkatan permintaan gas alam seiring dengan peralihan dari batu bara.

"Ini cara yang hebat untuk menyediakan (listrik) bagi industri, sekaligus mengurangi beberapa tantangan emisi yang ditimbulkan oleh batu bara," ujarnya.

Meskipun permintaan minyak mentah secara keseluruhan diperkirakan akan tetap stabil, Exxon juga memproyeksikan bahwa permintaan jangka panjang untuk bensin akan menyusut 25% seiring dengan menjamurnya kendaraan listrik.

Menurut Birdsall, kilang minyak harus beradaptasi dengan perubahan bauran energi seiring waktu. Exxon mengatakan masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai target emisi nol bersih yang ditetapkan pada 2050 guna membatasi kenaikan suhu global.

Sebelumnya, IEA dalam laporannya yang terbit bulan lalu memproyeksikan bahwa dalam jangka pendek, pertumbuhan permintaan gas dunia akan meningkat.

Di tengah meningkatnya ketidakpastian makroekonomi, pertumbuhan permintaan gas alam global diperkirakan melambat dari 2,8% pada 2024 menjadi sekitar 1,3% pada 2025.

Selanjutnya, pertumbuhan permintaan global akan kembali meningkat pada 2026 dan naik menjadi sekitar 2% karena penguatan pasokan LNG yang signifikan meringankan fundamental pasar dan mendorong pertumbuhan permintaan yang lebih kuat di Asia.

"Gelombang pasokan LNG yang akan segera beroperasi siap untuk melonggarkan fundamental dan memacu permintaan tambahan, terutama di Asia," ujar Direktur Pasar Energi dan Keamanan IEA, Keisuke Sadamori.

Pada 2026, pasokan LNG diperkirakan akan meningkat sebesar 7%, atau 40 bcm, peningkatan terbesar sejak 2019, seiring dengan mulai beroperasinya proyek-proyek baru di Amerika Serikat, Kanada, dan Qatar.

Target emisi nol bersih

Selain itu, Exxon juga meramalkan bahwa target emisi nol bersih kemungkinan tak akan tercapai tepat waktu pada 2050.

Melansir Bloomberg, perusahaan itu memperkirakan emisi karbon dioksida global akan turun menjadi 27 miliar metrik ton pada 2050, turun sekitar 25% dari tingkat saat ini, tetapi masih lebih dari dua kali lipat target.

Kemampuan dunia untuk mengurangi emisi karbon akan bergantung pada pembuatan teknologi dan solusi yang lebih terjangkau.

Proyeksi emisi untuk pertengahan abad ini hampir 4% lebih tinggi daripada yang diproyeksikan Exxon tahun lalu, karena penggunaan batu bara yang lebih tinggi untuk mendukung daya intermiten dari angin dan surya, sementara penjualan kendaraan listrik yang melambat di AS dan Eropa mendukung permintaan minyak.

Dalam beberapa kesempatan Exxon seringkali menegaskan sering menegaskan bahwa mereka melihat masa depan yang panjang untuk bahan bakar fosil dan bahwa dunia tidak berada di jalur menuju nol bersih pada 2050.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan ini semakin vokal menentang kebijakan dekarbonisasi yang diklaim meningkatkan biaya penyediaan energi, terutama di Eropa.

Sementara itu, para aktivis mengkritik proyeksi Exxon karena terlalu pesimistis dan mengatakan skenario yang menunjukkan tingginya penggunaan bahan bakar fosil di masa depan dapat memperlambat aksi iklim.

Meskipun banyak negara berkomitmen untuk menghentikan penggunaan batu bara, Exxon memperkirakan bahan bakar fosil paling berpolusi ini masih akan menyumbang 14% dari bauran energi global pada 2050, sebagian karena kemampuannya menyediakan listrik saat angin tidak bertiup dan matahari tidak bersinar.

"Kita melihat dunia menggunakan lebih banyak batu bara untuk pembangkit listrik dan ini adalah kisah tentang menurunnya efisiensi pembangkit listrik karena pembangkit listrik batu bara harus melakukan siklus untuk menyeimbangkan energi terbarukan," kata Birdsall.

IDX Channel.com

Tayang pada

1 September 2025 pukul 00.00

01/09/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

1 September 2025 pukul 00.00

01/09/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

CNBC Indonesia

Tayang pada

1 September 2025 pukul 00.00

01/09/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Bloomberg Technoz

Tayang pada

1 September 2025 pukul 00.00

01/09/25

5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara

Detik Kalimantan

Tayang pada

1 September 2025 pukul 00.00

01/09/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh