Investor Daily
Tayang pada
16 Mei 2025 pukul 00.00
Raja Batu Bara Bumi Resources (BUMI) lagi Nego terkait Akuisisi
JAKARTA, investor.id – PT Bumi Resources Tbk (BUMI), raja batu bara Indonesia, mencatatkan laba bersih di bawah ekspektasi pada kuartal I-2025, namun bakal membaik ke depannya. Lantas, bagaimana prospek terbaru saham BUMI dan rencana akuisisi?
Pada kuartal I-2025, Bumi Resources membukukan pendapatan sebesar US$ 349 juta atau turun 19,4% qoq, namun meningkat 12,1% yoy. Realisasi pendapatan masih sejalan dengan ekspektasi Samuel Sekuritas Indonesia, karena mencapai 25,3% dari estimasi pendapatan setahun penuh.
“Pencapaian itu didorong oleh kuatnya segmen emas yang menghasilkan pendapatan US$ 62 juta (+203% yoy), mengimbangi pendapatan dari batu bara yang lebih rendah sebesar US$ 285 juta (-2,1% yoy),” tulis analis Samuel Sekuritas Indonesia, Juan Harahap dan Hernanda Cahyo dalam risetnya.
Adapun penurunan pendapatan emiten berkode saham BUMI tersebut di segmen batu bara terutama disebabkan oleh koreksi harga jual rata-rata (average selling price/ASP) Arutmin menjadi US$ 56,8 per ton (-2,1% yoy). Sedangkan volume penjualan batu bara tetap flat sebanyak 4,8 juta ton (+0,4%
BUMI mencetak laba bersih US$ 18 juta pada kuartal I-2025 atau turun 73,6% yoy. Laba bersih perusahaan milik Grup Bakrie dan Grup Salim ini lebih rendah dari ekspektasi Samuel Sekuritas, karena mencapai 13,7% dari estimasi laba bersih setahun penuh.
Penurunan laba bersih dipicu oleh kerugian pelepasan aset senilai US$ 7,6 juta, penurunan pendapatan entitas asosiasi sebesar US$ 9 juta (-58,3% yoy) – terutama akibat penurunan volume penjualan batu bara KPC menjadi 11,9 juta ton (-11,9% yoy) – dan ASP yang lebih rendah sebesar US$ 68,2 per ton (-16,9% yoy).
“Kami memperkirakan laba BUMI pada Mei dan seterusnya akan mulai mengejar estimasi kami, seiring penerapan skema royalti baru per April,” jelas Juan.
Melalui PP No 19/2025, pemerintah baru-baru ini merevisi struktur royalti untuk batu bara dan mineral. Yang paling mencolok, perusahaan batu bara yang beroperasi di bawah IUPK lanjutan dari PKP2B akan mendapat pemotongan tarif royalti besar dari 28% menjadi 19%.
Berdasarkan perhitungan Samuel Sekuritas, BUMI menjadi pihak yang paling diuntungkan di antara perusahaan batu bara lainnya. Karena itu, estimasi laba BUMI pasca kuartal I-2025 tidak berubah.
“Kami memperkirakan pertumbuhan laba sebesar 76,5% yoy pada kuartal II-IV tahun ini, didorong oleh tarif royalti yang lebih rendah,” ungkap Juan.
Akuisisi & Potensi Cuan Saham BUMI
Katalis positif Bumi Resources (BUMI) juga berasal dari inisiatif diversifikasi usaha pada kuartal II-2025. “Setelah menyelesaikan restrukturisasi utang, BUMI telah memulai inisiatif strategis untuk mendiversifikasi bisnis dari batu bara,” sebut Juan.
BUMI sedang dalam tahap negosiasi untuk mengakuisisi tambang bauksit dan pabrik alumina di Kalimantan Barat, serta tambang emas di Australia.
Untuk mendanai akuisisi tersebut, BUMI akan menggunakan kombinasi utang dan kas internal. Rasio utang bersih perseroan tergolong rendah sebesar 7,9% pada kuartal I-2025.
“BUMI akan menyampaikan update mengenai proyek-proyek tersebut pada kuartal II-2025, yang kami perkirakan bakal menjadi katalis positif bagi harga saham BUMI,” ungkap dia.
Di sisi lain, BUMI tengah menunggu persetujuan OJK, yang diperkirakan keluar dalam enam pekan ke depan, terkait rencana kuasi reorganisasi. Hal itu bakal memungkinkan perseroan untuk membagikan dividen. Kuasi reorganisasi menjadi tambahan katalis positif.
Dengan berbagai pertimbangan, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk saham BUMI. Target harga saham BUMI berbasis sum of the parts (SOTP) sebesar Rp 170. Dengan begitu, potensi cuan saham BUMI mencapai 33,8%.
Target harga tersebut mencerminkan valuasi EV/resource sebesar 0,6 kali untuk tahun 2025. Risiko utamanya jika harga batu bara lebih rendah dari perkiraan, terjadi perubahan regulasi, dan risiko dalam mengeksekusi proyek.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
CNBC Indonesia
Tayang pada
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Kontan
Tayang pada
Ada Rencana Pemberian Insentif Hilirisasi, Emiten Batubara Berpotensi Diuntungkan
Reuters
Tayang pada