Bloomberg Technoz

Tayang pada

27 Oktober 2025 pukul 00.00

PTBA: Spek Proyek DME Batu Bara Tak Berubah, Insentif Lagi Dikaji

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) memastikan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME), yang ditarget mulai dibangun pada 2026, memiliki spesifikasi yang serupa dengan proyek yang sempat digagas perseroan bersama Air Products & Chemicals Inc. (APCI).

PTBA juga memastikan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sedang mengkaji berbagai insentif yang akan diberikan terhadap proyek tersebut; mulai dari keringanan pajak, kemudahan impor barang modal, hingga dukungan terhadap kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) proyek.

“Spek dan kapasitas DME masih sama. Sekitar 1 juta ton per tahun. Itu sesuai arahan Satgas Hilirisasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM],” kata Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA Turino Yulianto kepada Bloomberg Technoz, Jumat (23/10/2025).

Peran Danantara

Turino menjelaskan, peran Danantara dalam proyek tersebut hingga kini masih dalam pembahasan. Dengan kata lain, belum terdapat kepastian apakah sovereign wealth fund (SWF) tersebut akan membantu pembiayaan proyek tersebut atau tidak.

Turino hanya memastikan PTBA masih membahas proyek hilirisasi batu bara tersebut dengan Danantara, termasuk pada aspek perhitungan manfaat ekonomi proyek serta potensi dukungan fiskal dari Danantara.

“Dengan Danantara masih dalam proses diskusi. Belum selesai. Di dalam nya membahas insentif, cost-benefit analysis, dan lain-lain. Mudah-mudahan segera mengerucut,” ungkap Turino.

Sebelumnya, Turino sempat mengatakan perseroan menargetkan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek gasifikasi batu bara menjadi DME perseroan senilai US$2,5 miliar akan dilakukan pada 2026.

Proyek DME batu bara yang digagas PTBA tersebut menjadi salah satu dari enam proyek hilirisasi batu bara yang sedang dikaji oleh Danantara

Turino tidak menampik perusahaan memang masih mencari mitra kerja untuk berinvestasi di proyek DME batu bara tersebut. Namun, dia memberikan sinyal bahwa proyek tersebut akan dikembangkan bersama investor asal China.

“Insyallah [groundbreaking tahun depan], kalau semua lancar ya. Kami sudah agak mengerucut nih. Cadangan sudah ready, tempat sudah ready, teknologi kami sudah ready. Terus kemudian tinggal keekonomian sedikit lagi. Lagi berembuk dengan Danantara,” kata Turino di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Turino mengalkulasikan proyek DME batu bara akan membutuhkan 5—6 juta ton batu bara per tahun. Dia memastikan PTBA sudah menyediakan cadangan batu bara sebesar 800 juta ton khusus untuk proyek hilirisasi batu bara, termasuk untuk DME batu bara.

Sekadar catatan, proyek mercusuar hilirisasi batu bara menjadi DME sebelumnya sudah gagal pada era Presiden Joko Widodo. Investor dari Amerika Serikat (AS), Air Products & Chemicals Inc. (APCI), hengkang pada 2023 dari proyek DME batu bara yang dipenggawai oleh PTBA.

Saat itu, proyek gasifikasi batu bara menjadi DME direncanakan selama 20 tahun di wilayah Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) yang berada di mulut tambang batu bara Tanjung Enim, Sumatra Selatan. BACBIE akan berada di lokasi yang sama dengan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8.

Sebelum APCI angkat kaki, proyek itu mulanya digadang-gadang sanggup menghasilkan DME sekitar 1,4 juta ton per tahun dengan memanfaatkan 6 juta ton batu bara per tahun. Proyek ini ditargetkan dapat menghasilkan substitusi gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) impor sekitar 7—8 juta ton per tahun.

Dengan mendatangkan investasi asing dari APCI senilai US$2,1 miliar, proyek itu awalnya digadang-gadang sanggup memenuhi kebutuhan 500.000 ton urea per tahun, 400.000 ton DME per tahun, dan 450.000 ton polipropilen per tahun.

Menyitir pernyataan resmi Pertamina, dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini diklaim dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG 1 juta ton per tahun sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan.

Selain itu, proyek ini diharapkan dapat memberikan efek domino seperti menarik investasi asing lainnya dan –melalui penggunaan porsi tingkat komponen dalam negeri (TKDN)– proyek itu juga dapat memberdayakan industri nasional dengan penyerapan tenaga kerja lokal.

Namun, asa seolah runtuh ketika APCI –yang sudah terlibat di dalam rencana proyek tersebut sejak 2018– tiba-tiba memutuskan hengkang sebagai mitra investor pada akhir kuartal I-2023.

Dalam perkembangannya, ESDM sembat berencana menambah insentif baru untuk mendongkrak investasi di penghiliran batu bara merupakan imbas dari hengkangnya investor asal AS tersebut.

Adapun, tiga insentif gasifikasi batu bara yang disiapkan pemerintah a.l. pertama, royalti 0% khusus untuk batu bara yang diolah atau dikonversi melalui gasifikasi. Adapun, batu bara termal (coking coal) akan tetap dikenai tarif royalti yang sudah berlaku.

Kedua, insentif pengaturan harga batu bara khusus untuk meningkatkan nilai tambah atau proses gasifikasi yang dilaksanakan di mulut tambang.

Ketiga, insentif masa berlaku izin usaha pertambangan (IUP) batu bara yang bakal diberikan sesuai dengan umur ekonomis industri gasifikasi batu bara.

Bisnis Indonesia

Tayang pada

27 Oktober 2025 pukul 00.00

27/10/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Tayang pada

27 Oktober 2025 pukul 00.00

27/10/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

Kontan

Tayang pada

27 Oktober 2025 pukul 00.00

27/10/25

190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman

CNBC Indonesia

Tayang pada

27 Oktober 2025 pukul 00.00

27/10/25

190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya

CNBC Indonesia

Tayang pada

27 Oktober 2025 pukul 00.00

27/10/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh