Bloomberg Technoz

Tayang pada

28 Oktober 2025 pukul 00.00

PTBA Masih Kaji Proyek DME, China Kandidat Terkuat

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan, proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) masih dalam tahap penjajakan dan belum memiliki kepastian dari sisi investasi maupun keekonomian.

Corporate Communication & Government Relations Department Head PT Bukit Asam Tbk, Dinna Permana Setyani menyebut, proses penjajakan dengan calon investor masih berjalan sejak 2020 dan belum ada finalisasi dari sisi pendanaan.

“Untuk proyek DME, saat ini kami masih dalam tahap penjajakan dengan investor. Groundbreaking sebenarnya sudah dilakukan sebelumnya, namun proyeknya masih menunggu arahan lebih lanjut,” kata Dinna kepada media, Sabtu (25/10/2025).

Ia menambahkan, hingga kini perusahaan masih menghitung kembali nilai proyek dan mencari mitra investor yang sesuai. “Masih dalam proses menghitung kembali nilai proyek dan mencari investor yang sesuai. Semua masih dalam tahap kajian,” ujarnya.

Dinna juga mengakui bahwa keekonomian proyek tersebut belum bisa dihitung secara pasti karena kajian masih berlangsung. “Secara keekonomian belum tergambar sepenuhnya. Kajian masih berjalan, jadi kami belum bisa menyampaikan angka pasti,” katanya.

Lebih lanjut, Dinna menjelaskan rencana proyek DME tetap berada di kawasan Tanjung Enim, Sumatera Selatan. “Rencananya memang masih di kawasan Tanjung Enim, tapi semua masih dalam kajian. Intinya, apa pun penugasan pemerintah, PTBA akan mendukung penuh,” tuturnya.

Meski belum ada kejelasan pendanaan, Dinna menyebut kerja sama yang paling aktif sejauh ini datang dari pihak China, sementara opsi lainnya masih dikaji.

Sebelumnya, proyek DME yang dikembangkan PTBA tercatat memiliki kebutuhan investasi sekitar US$2,5 miliar atau setara Rp41,45 triliun, dengan potensi penggunaan batu bara hingga 6 juta ton per tahun. Proyek ini sempat direncanakan untuk menggantikan impor liquefied petroleum gas (LPG) nasional melalui pemanfaatan batu bara kalori rendah di wilayah Tanjung Enim.

Proyek gasifikasi batu bara menjadi DME sebelumnya sempat gagal dilaksanakan setelah Air Products & Chemicals Inc. (APCI), investor asal Amerika Serikat, memutuskan mundur pada 2023. Setelah itu, pemerintah menugaskan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara untuk melanjutkan proyek tersebut bersama PTBA dan mitra baru.

Hingga saat ini, PTBA bersama Danantara masih menunggu finalisasi investasi dan hasil kajian keekonomian untuk menentukan kelanjutan proyek tersebut.

Bisnis Indonesia

Tayang pada

28 Oktober 2025 pukul 00.00

28/10/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Tayang pada

28 Oktober 2025 pukul 00.00

28/10/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

Kontan

Tayang pada

28 Oktober 2025 pukul 00.00

28/10/25

190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman

CNBC Indonesia

Tayang pada

28 Oktober 2025 pukul 00.00

28/10/25

190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya

CNBC Indonesia

Tayang pada

28 Oktober 2025 pukul 00.00

28/10/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh