Bisnis.com
Tayang pada
1 Oktober 2025 pukul 00.00
Perusahaan Korsel Siap Investasi Rp1,2 Triliun di Program Transmigrasi
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengungkap telah mengantongi minat investasi dari salah satu perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) dalam rangka mendukung pelaksanaan program transmigrasi.
Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman menjelaskan bahwa komitmen investasi itu disampaikan oleh LX International dengan nilai mencapai Rp1,2 triliun.
"LX International berkomitmen untuk melakukan investasi senilai Rp1,2 triliun di Kawasan Transmigrasi Maloy-Kaliorang, Kalimantan Timur," jelas Iftitah dalam keterangan resmi, Selasa (30/9/2025).
Iftitah memastikan penanaman modal asing ini akan memberi manfaat langsung bagi masyarakat lokal. Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden agar rakyat menjadi penerima manfaat utama dari setiap kegiatan investasi di daerah.
Dia menjelaskan, saat ini terdapat 3.800 tenaga kerja yang ada di kawasan transmigrasi Maloy, Kaliorang. Di mana, 80% di antaranya merupakan masyarakat lokal.
Meski demikian, Iftitah belum merinci proyek apa yang akan digarap oleh LX International. Hanya saja, dia menyebut perusahaan asal Korsel itu melirik sektor kelapa sawit hingga batu bara di Indonesia.
“Selain LX, ada juga investor dari Malaysia yang berencana membangun bandara di kawasan ini melalui skema Build Operate and Transfer (BOT). Mereka meminta izin pemanfaatan 75 hektar lahan transmigrasi untuk pembangunan runway. Nantinya bandara ini akan diserahkan kepada negara,” ungkap Iftitah.
Untuk menarik lebih banyak investasi ke wilayah transmigrasi, Menteri Iftitah menekankan pentingnya kepercayaan dan stabilitas. Dunia usaha, katanya, memerlukan kepastian agar berani menanamkan modalnya.
Selain itu, Kementerian Transmigrasi juga tengah menyiapkan Project Facilitation Office (PFO) sebagai pusat pendampingan bagi investor. Melalui PFO, pemerintah akan membantu memperlancar koordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Investasi, ESDM, Kehutanan, Perdagangan, hingga Luar Negeri.
“Kami sebagai regulator akan menjadi jembatan antara dunia usaha dengan masyarakat. Sesuai arahan Presiden, kita butuh investasi untuk membangun ekonomi, tapi rakyat Indonesia tidak boleh terpinggirkan,” pungkasnya.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Tayang pada
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Tayang pada