Kontan

Tayang pada

20 Juni 2025 pukul 00.00

Permintaan China dan India Turun, Pengusaha Batubara Incar Pasar Ekspor Baru

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan permintaan batubara dari dua pasar utama, China dan India, membuat pelaku usaha di sektor pertambangan batubara mulai melirik pasar ekspor non-tradisional. Pasalnya, tren penurunan impor dari kedua negara diperkirakan berlanjut hingga tahun depan.

Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani mengungkapkan, negara-negara ASEAN menjadi salah satu wilayah yang paling prospektif di luar China dan India. Namun, perluasan pasar ini bukan tanpa tantangan.

“Sejauh ini yang paling prospektif diluar China dan India adalah negara-negara ASEAN. Hal ini berdasarkan kebutuhan batubara di negara-negara tersebut. Kendalanya ada persaingan dengan negara penghasil batubara lain yang secara jarak lebih dekat (misalnya Rusia, atau Kolombia)," ujar Gita kepada Kontan, Kamis (19/6).

Gita menerangkan, saat ini mayoritas pelaku usaha hanya berupaya mempertahankan kontrak jangka panjang karena peluang pasar spot sudah berkurang. Strategi efisiensi operasional menjadi kunci agar tetap kompetitif di tengah terbatasnya permintaan global.

Senada, Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menyebut negara-negara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, hingga Bangladesh dan Pakistan bisa menjadi target pasar baru. Namun, volume serapan dari negara-negara tersebut tidak bisa disamakan dengan China dan India.

“Tantangan terbesar nya adalah antara pemasok dari Indonesia dgn dari negara lain karena volume yang mismatch dgn permintaan dari negara negara prospektif ini,” kata Hendra kepada Kontan, Kamis (19/6).

Tekanan terhadap industri batubara Indonesia diperparah oleh kondisi pasar global. Data dari Reuters menyebutkan, impor batubara termal China tahun ini bisa turun 50 juta hingga 100 juta ton dibandingkan 2024 yang mencapai 421 juta ton. India juga menunjukkan kecenderungan serupa seiring meningkatnya produksi dalam negeri dan stok batubara yang melimpah.

Hendra mencatat, margin usaha makin tergerus karena berbagai tekanan biaya, seperti kebijakan campuran B40, tarif royalti yang meningkat, serta kewajiban penempatan devisa hasil ekspor (DHE) yang memengaruhi beban bunga.

“Ini semua mempersempit ruang pelaku usaha untuk bertahan, apalagi di tengah harga batubara global yang sedang menyentuh titik rendah dalam beberapa tahun terakhir,” jelasnya.

Kondisi ini mulai tercermin dalam data ekspor. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, volume ekspor batubara Indonesia periode Januari–April 2025 hanya mencapai 160 juta ton, turun dari 171 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara ESDM, Rita Susilawati, menyampaikan bahwa pemerintah terbuka untuk berdiskusi dengan pelaku usaha, termasuk mengevaluasi harga batubara acuan (HBA).

“Kami dorong diversifikasi pasar ekspor melalui kerja sama bilateral, promosi dagang, dan penyediaan data pasar. Ekspor batubara adalah urusan business-to-business, namun kami tetap memantau dinamika pasar,” tutur Rita kepada Kontan, beberapa waktu lalu.

Rita menambahkan, sinergi antar-kementerian seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan juga diperlukan dalam mendukung perizinan dan negosiasi dagang di pasar luar negeri.

IDX Channel.com

Tayang pada

20 Juni 2025 pukul 00.00

20/06/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

20 Juni 2025 pukul 00.00

20/06/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Detik Kalimantan

Tayang pada

20 Juni 2025 pukul 00.00

20/06/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

CNBC Indonesia

Tayang pada

20 Juni 2025 pukul 00.00

20/06/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Bloomberg Technoz

Tayang pada

20 Juni 2025 pukul 00.00

20/06/25

Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh