Metro TV News
Tayang pada
17 Juni 2025 pukul 00.00
Pendangkalan di Alur Pelayaran Pelabuhan Bunati Kalsel Hambat Distribusi Batu Bara
Kalimantan: Aktivitas distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel), terhambat akibat adanya pendangkalan alur pelayaran di area Jetty Timur dan Jetty Barat. Kedalaman kolam yang sebelumnya ideal telah menyusut hingga hanya 3,8-4,2 meter.
Kondisi itu dinilai membahayakan operasi kapal tongkang berukuran 330 FT (10.000 DWT) yang memiliki draft penuh 5,3 meter, karena berisiko kandas saat meninggalkan dermaga. Dampaknya, jadwal ekspor dan efisiensi rantai logistik menjadi terganggu.
"Guna mengatasi persoalan tersebut, dilakukan pengerukan kolam pelabuhan guna mengembalikan kedalaman alur pelayaran ke kondisi ideal," kata Direktur Utama PT Anugerah Samudera Madanindo (ASM), Faris Muhammad Abdurrahim, dalam keterangannya, Senin, 16 Juni 2025.
Ia mengungkapkan dalam proyek pengerukan di Pelabuhan Bunati, dikerahkan tim teknis yang berpengalaman serta armada kerja bersertifikasi guna menjamin pelaksanaan proyek yang aman, tepat sasaran, dan sesuai standar operasional.
Fokus utama pekerjaan ini adalah menjaga kedalaman alur pelayaran agar kapal tongkang dapat melakukan proses pemuatan secara optimal dan berlayar dengan aman menuju pelabuhan tujuan.
"Kami memahami sepenuhnya betapa pentingnya peran Pelabuhan Bunati dalam mendukung distribusi energi nasional. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi teknis yang efektif, dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan dan keberlanjutan,” ujarnya.
Faris menjelaskan, sebelumnya ASM juga terlibat dalam mendukung keberhasilan proyek-proyek besar seperti operasional PLTU Batang dan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. ASM menyediakan layanan menyeluruh, mulai dari pengerukan dan reklamasi, pekerjaan bawah air, konstruksi maritim, manajemen armada, survei kelautan, hingga pengadaan material konstruksi.
Pelabuhan Bunati merupakan salah satu simpul vital dalam rantai logistik ekspor batu bara milik PT Borneo Indobara (BIB), produsen batu bara di bawah naungan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), bagian dari Sinar Mas Group, dan mengelola konsesi pertambangan seluas lebih dari 24.000 hektare.
BIB memproduksi batu bara termal dengan kalori menengah hingga tinggi, yang banyak digunakan oleh pembangkit listrik di pasar domestik maupun internasional seperti India, Tiongkok, dan negara-negara ASEAN.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Tayang pada
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Tayang pada