Jakarta, TAMBANG — PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat produksi batu bara sebesar 5,3 juta ton pada Kuartal I 2025. Angka ini meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 4,9 juta ton.

Peningkatan volume produksi turut mendorong kenaikan volume penjualan sebesar 18 persen secara tahunan (year-on-year). Sepanjang Kuartal I, volume penjualan batu bara ITMG mencapai 5,9 juta metrik ton sementara periode yang sama tahun lalu hanya 5,0 juta metrik ton.

“ITMG mencatatkan kenaikan pada produksi Batubara sebesar 7% year-on year sehingga dapat mendukung peningkatan volume penjualan sebesar 18% year-on-year. Sebagai hasil dari kinerja operasional yang baik,” demikian pernyataan perusahaan, dilansir dari keterangan resmi, Selasa (20/5).

Meski harga komoditas mengalami pelemahan, ITMG tetap berhasil mempertahankan pendapatan sebesar USD483 juta, hanya turun 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2025, perusahaan membukukan laba bersih sebesar USD66 juta, mencerminkan kinerja operasional yang solid di tengah tantangan pasar.

Baca juga: Lewat Inisiatif PPA, Warga Tanah Bumbu Tukar 2,2 Ton Sampah dengan Sembako

Menghadapi penurunan harga batu bara global, ITMG mengoptimalkan pendapatannya melalui peningkatan volume penjualan, perluasan jangkauan pasar, kemampuan melayani segmen premium, hubungan baik dengan pelanggan, serta operasional yang kuat.

Sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap operational excellence dan efisiensi, beban pokok pendapatan pada Kuartal I 2025 (3M25) tercatat turun 6 persen secara tahunan menjadi USD347 juta, dari sebelumnya USD370 juta.

Sementara itu, beban penjualan naik USD4 juta secara year-on-year, seiring meningkatnya volume penjualan. Beban umum dan administrasi juga mengalami kenaikan sebesar USD4 juta. Secara keseluruhan, beban operasional tercatat sebesar USD55 juta pada Kuartal I ini.

Sebagaimana diketahui, pada tahun ini ITMG membidik volume produksi batu bara sebesar 21,9 juta metrik ton dengan target penjualan batu bara sekitar 26,3-27,4 juta ton.