Katadata

Tayang pada

24 Juli 2025 pukul 00.00

Menilik Prospek Saham AADI, ITMG hingga UNTR di Tengah Tekanan Harga Batu Bara

Laba bersih emiten batu bara diperkirakan melemah pada kuartal kedua 2025 dengan penurunan mencapai 4% hingga 50% dibanding kuartal sebelumnya. Indo Premier Sekuritas menyebut lesunya kinerja emiten batu bara ini disebabkan oleh merosotnya harga batu bara yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Situasi ini menurut Indo Premier turut mempengaruhi emiten yang menyangkut batu bara yakni PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Tak hanya itu, Indo Premier Sekuritas memproyeksikan kondisi tersebut juga membuat kinerja emiten sektor natu bara kemungkinan besar tidak akan memenuhi estimasi konsensus tahun penuh 2025 (FY25F) yang berada di kisaran 20–45%. Meski begitu, Indo Premier Sekuritas menilai koreksi tersebut telah diantisipasi oleh pelaku pasar sebab potensi penurunan harga batu bara ke depan dinilai terbatas.

Ia menyebutkan, perusahaan menilai masih ada peluang katalis positif dari sisi makroekonomi maupun perkembangan industri yang dapat menopang sentimen di sektor energi.

“Kami menaikkan rating sektor ini menjadi overweight dan memilih PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) karena valuasinya menarik, margin yang kuat, potensi imbal hasil yang atraktif, serta program pembelian kembali saham (buyback),” tulis tim analis Indo Premier, Reggie Parengkuan dan Ryan Winipta, dikutip Selasa (22/7).

Bagaimana Prospek Emiten Batu Bara pada 2025? PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Tim analis Indo Premier Sekuritas memperkirakan kinerja ADRO akan membaik pada kuartal kedua 2025. Laba bersih diproyeksikan tumbuh 9% secara kuartalan menjadi US$ 84 juta, atau setara 46% dari proyeksi Indo Premier dan 30% dari estimasi konsensus.

Kenaikan ini ditopang oleh lonjakan volume penjualan batu bara kokas yang diperkirakan mencapai 1,5 juta ton atau tumbuh 17% dibanding kuartal sebelumnya. Selain itu, kenaikan tersebut dinilai mampu mengimbangi tekanan dari margin kas yang lebih rendah, menyusul penurunan harga jual rata-rata (ASP) batu bara kokas menjadi US$ 152 per ton, atau turun 2% secara kuartalan.

Sementara itu, biaya kas diperkirakan tetap stabil. Penurunan harga bahan bakar diimbangi oleh kenaikan nisbah kupas (stripping ratio/SR) yang mencapai 3,7 kali, naik 4% dari kuartal sebelumnya.

“Kami memperkirakan laba bersih SIS akan meningkat 10% qoq didorong oleh volume yang lebih tinggi (+10% qoq), sementara margin diperkirakan tetap stabil,” ucapnya.

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)

Di samping itu, Indo Premier Sekuritas memproyeksikan laba bersih anak usaha ADRO, yakni AADI pada kuartal II 2025 akan turun menjadi US$ 155 juta atau melemah 21% secara kuartalan. Angka ini setara dengan 36% dari estimasi internal perusahaan dan 45% dari konsensus analis.

Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya harga jual rata-rata (ASP) sebesar 10% secara kuartalan, yang lebih besar dibanding penurunan biaya tunai sebesar 4%. Hal itu karena rendahnya biaya tunai didorong oleh pemotongan royalti IUPK dan penurunan harga bahan bakar, seiring turunnya harga minyak Brent sebesar 11%.

Sementara itu, stripping ratio (SR) AADI diperkirakan naik menjadi sekitar 3,8 kali pada kuartal II atau meningkat 19% dibanding kuartal sebelumnya. Namun angka ini masih berada di bawah target FY25F sebesar 4,3 kali, karena tingginya curah hujan pada periode tersebut memengaruhi kegiatan operasional.

“Mengingat hal ini, kami memperkirakan potensi kenaikan volume penjualan 1Q25 terbatas dan memproyeksikan volume 2Q25F hanya sedikit meningkat menjadi 17,2 Mt (+5% qoq),” ucap tim analis Indo Premier, Reggie Parengkuan dan Ryan Winipta.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Selanjutnya, Indo Premier Sekuritas memperkirakan laba bersih ITMG akan turun signifikan pada kuartal II 2025 menjadi US$ 33 juta atau merosot 50% dibanding kuartal sebelumnya. Ini menjadi penurunan terdalam di antara emiten batu bara sejenis, setara 51% dari proyeksi internal dan 35% dari estimasi konsensus.

Analis Indo Premier Sekuritas menilai penurunan kinerja ini disebabkan oleh lonjakan biaya tunai menjadi US$ 70 per ton, naik 5% secara kuartalan, seiring meningkatnya rasio pengupasan (stripping ratio) menjadi 9,7 kali serta pergerakan persediaan.

Di sisi lain, harga jual rata-rata (ASP) diperkirakan melemah menjadi US$ 77 per ton, seiring turunnya harga batu bara acuan Newcastle sebesar 7%.

Meski dihantam curah hujan tinggi pada periode tersebut, ITMG diperkirakan tetap mampu mencapai target produksi kuartalan sebesar 5,5 juta ton, naik 4% secara kuartalan. Volume penjualan juga diproyeksikan meningkat menjadi 6,6 juta ton, termasuk 1,1 juta ton untuk volume perdagangan.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Indo Premier Sekuritas memperkirakan laba bersih PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada kuartal kedua 2025 akan turun menjadi Rp 374 miliar, melemah 4% secara kuartalan. Proyeksi tersebut setara dengan 25% dari estimasi internal dan 20% dari konsensus analis.

Lesunya kinerja ini terutama disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP) menjadi Rp 917 ribu per ton atau turun 5% secara kuartalan, serta berkurangnya porsi volume ekspor menjadi 48%, dari sebelumnya 50% pada kuartal I.

Dari sisi operasional, analis Indo Premier menyebut volume produksi diperkirakan melonjak 24% menjadi 10,5 juta ton. Namun pertumbuhan volume penjualan diprediksi hanya naik 7% menjadi 11 juta ton karena adanya potensi penundaan penetapan harga terkait acuan HBA di pasar ekspor laut.

Sementara itu, biaya tunai diproyeksikan turun 3% menjadi Rp 802 ribu per ton. Penurunan ini didorong oleh kombinasi turunnya harga bahan bakar (Brent crude -11%) dan rasio pengupasan (stripping ratio/SR) yang lebih rendah, yakni sebesar 5,8 kali atau turun 10% dibanding kuartal sebelumnya.

“Dan penjualan pelabuhan pihak ketiga yang lebih rendah (biaya sekitar Rp400 ribu/ton vs. kereta api Rp230 ribu/ton),” tambahnya.

PT United Tractors Tbk (UNTR)

Terakhir, PT United Tractors Tbk (UNTR) diperkirakan mencatat kenaikan laba bersih pada kuartal kedua 2025 (2Q25F) menjadi Rp 4 triliun atau tumbuh 26% dibanding kuartal sebelumnya. Lonjakan laba ini sebagian besar ditopang oleh keuntungan non-operasional dari divestasi penuh saham di Borneo Berkat Makmur (BBM) dan 60% saham di Piranti Jaya Utama (PJU) senilai US$ 34 juta.

Selain itu, kinerja anak usaha Pama juga memberikan kontribusi positif seiring peningkatan volume dan perluasan margin operasional. Sementara itu, penurunan laba dari segmen tambang TTA akibat rendahnya harga batu bara diperkirakan masih dapat diimbangi oleh performa segmen lainnya.

“Perlu dicatat bahwa BBM dan PJU telah sepenuhnya terdepresiasi pada tahun 2015 karena kedua tambang tersebut tidak ekonomis untuk dieksploitasi pada saat itu, sehingga pendapatan dari penjualan aset-aset ini diharapkan akan sepenuhnya dicatat sebagai keuntungan,” ucap tim analis Indo Premier.

IDX Channel.com

Tayang pada

24 Juli 2025 pukul 00.00

24/07/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

24 Juli 2025 pukul 00.00

24/07/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Detik Kalimantan

Tayang pada

24 Juli 2025 pukul 00.00

24/07/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Tribun Kaltim

Tayang pada

24 Juli 2025 pukul 00.00

24/07/25

70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang

CNBC Indonesia

Tayang pada

24 Juli 2025 pukul 00.00

24/07/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh