Bisnis
Tayang pada
25 September 2025 pukul 00.00
Mengintip Embalut ITMG, Lumbung Pangan di Bekas Tanah Tambang
Bisnis.com, SAMARINDA — Gambaran lazim akan lokasi bekas pertambangan batu bara adalah galian besar dan gersang, tanahnya pun asam dan tak cocok untuk bercocok tanam. Namun, pemandangan berbeda terlihat di site penambangan batu bara Embalut yang dikelola PT Kitadin, salah satu entitas anak usaha dari PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG).
Terletak di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Site Embalut mulai berproduksi pada 1983. Tambang ini memproduksi batu bara jenis sub-bituminus dengan nilai kalori 5.850 kkal/kg dan kandungan sulfur. Wilayah konsensus area pertambangan Embalut ini memiliki luas 2.973 hektare (ha), dan telah memasuki masa pascatambang sejak 25 Februari 2022 sesuai tanggal berakhirnya Izin Usaha Pertambangan (IUP) Perusahaan.
Tiga tahun sejak tambang setop memproduksi, kini lanskap Embalut menghijau dipenuhi tanaman. Galian besar sisa kerukan batu bara beralih fungsi menjadi void atau ruang kosong yang menampung air untuk irigasi. Selain tanaman, lahan Embalut kini juga beralih fungsi untuk peternakan sapi, perkebunan buah pepaya hingga buah naga, sampai ada peternakan ayam. Dalam dokumen pascatambang, rencananya 74 ha lahan akan dijadikan lahan padi, 206 ha untuk ternak sapi, 26,5 ha untuk kebun buah, 100 ha akan dijadikan lahan jagung, 113 ha diperuntukkan jadi lahan pakan ternak, hingga 4,17 ha akan dijadikan peternakan ayam.
Bonifasius Tipa, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Kitadin menjelaskan bahwa area operasi Kitadin berada di Area Penggunaan Lain (APL) non-kehutanan. Artinya, pemulihan lahan pascatambang dikembangkan tidak hanya mencakup aspek vegetasi hutan, melainkan pengembangan lahan yang harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Saat ini pihaknya bekerja sama dengan IPB untuk mengkaji pemetaan pemanfaatan lahan pascatambang untuk sektor peternakan, perikanan, pertanian hingga pariwisata. Hingga semester I/2025, realisasi dari pemulihan wilayah pasca tambang tersebut mencapai 86,45%. Kitadin menargetkan pemulihan lahan akan selesai di kuartal II/2027 untuk dapat dialihtangankan kepada pemerintah. "Kita harapkan image masyarakat umum yang melihat tambang pada akhirnya merusak bisa kita hilangkan. Kalau kita lakukan serius dengan tanggung jawab di akhir pascatambang, tambang itu menjadi sesuatu yang luar biasa," kata Boni di Embalut, Selasa (23/9/2025).
Embalut saat ini memiliki peternakan ayam petelur yang sudah mulai dapat dipanen tiap hari, terdapat pula ternak kambing yang sudah berjumlah 128 ekor. Kotoran hewan ini diolah lagi di fasilitas pengolahan pupuk kompos yang hasilnya digunakan untuk lahan sawah dan kebun.
Peternakan di Embalut masih dikelola oleh koperasi karyawan setempat, sementara untuk lahan pertanian sudah mulai bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk pemberdayaan warga lokal. Dari semua rencana pengembangan lahan pasca tambang, sektor pertanian yang menunjukkan progres paling jauh. Rata-rata produktivitas lahan pertanian di Embalut mencapai 4,8 ton gabah kering giling (GKG) per ton. Dengan irigasi yang selalu tersedia dari void, dalam setahun dapat dilakukan dua kali panen. Itu artinya, dalam setahun panen padi dari 74 ha lahan bisa memproduksi 710,4 ton GKG.
Dalam melibatkan masyarakat setempat, PT Kitadin saat ini membina 129 petani yang terhimpun dalam 7 kelompok tani. Perusahaan memberikan dukungan modal awal untuk tiga kali panen, dan saat ini sudah memasuki musim tanam ketiga. Salah satu petani, Yasim (54), warga Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang bercerita bagaimana perkembangan tanah Embalut bertransformasi dari tanah yang gersang menjadi subur. Mulanya, hasil panen di sana hanya 20%, menjadi 80% pada musim panen kedua, dan bisa 100% pada musim panen ketiga.
Yasim sebelum bertani di Embalut sempat bekerja serabutan di tambang perusahaan lain dengan pendapatan tidak tentu. Kemudian dia memutuskan menjadi buruh tani di lahan orang lain yang tidak terlalu menghasilkan. Setelah menjadi petani binaan Kitadin, dia mengaku pendapatan pribadinya sekarang bisa mencapai Rp12 juta per panen, atau tiga bulan. "Ini cerita pribadi saya, dulu HP saya tululit [bukan Android], setelah saya garap padi di sini Alhamdulillah bisa beli HP android. Biasanya tidak pakai WA, sekarang bisa," ceritanya.
Sementara itu, Gedhe (25), bercerita dirinya dulu bekerja di tambang batu bara kompetitor perusahaan grup ITMG. Usai 3 tahun bekerja dia terkena efisiensi pegawai dan sempat menganggur. Gedhe merupakan anggota kelompok tani jagung pipil untuk pakan ternak. Beda dengan lahan padi, tanaman jagung di Embalut belum produksi maksimal. "Saya sebelumnya sudah kerja sudah hampir 3 tahun, kena PHK, lalu sempat nganggur terus ada informasi ke sini, ditawari ada lahan jagung yang bisa digarap. Ya, bersyukur, lumayan ada penghasilan lagi," ujar Gedhe.
Saat ini, lahan pertanian Embalut menjadi salah satu penyumbang produksi padi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Treisjane Leleng, Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Kartanegara menjelaskan, wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang saat ini berkontribusi atas sekitar 13% dari produksi Kabupaten. Sementara Kabupaten Kutai Kartanegara berkontribusi sebesar 30% produksi tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Sepanjang 2024, produksi padi di Benua Etam mencapai 249.640 ton GKG. Jumlahnya meningkat 9,99% dari tahun sebelumnya yang berjumlah 226.970 ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, tercatat 145.210 ton telah dihasilkan sepanjang 2024, atau meningkat 9,99% dibandingkan 2023. Tahun lalu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Paser dan Penajam Paser Utara menjadi tiga wilayah dengan total produksi padi GKG tertinggi. "Kutai Kartanegara yang diandalkan Tenggarong Seberang, lumbung pangannya itu di Tenggarong Seberang. Ini lumbung padi untuk Kutai Kartanegara," pungkasnya.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Tayang pada
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Tayang pada