Bisnis

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

Lonjakan Permintaan Listrik Asean, Tinggalkan Batu Bara Gunakan Energi Terbarukan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Energi Internasional (IEA) merilis laporan yang menggarisbawahi peluang-peluang bagi negara Asia Tenggara untuk mencapai keandalan energi. Asean punya potensi besar untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara dan gas bumi dengan memanfaatkan energi surya dan angin. Permintaan listrik di Asia Tenggara melonjak lebih dari 7% pada 2024, hampir dua kali lipat rata-rata global, dan diperkirakan akan berlipat ganda lagi pada 2050. Hal ini menunjukkan dampak langsung dari industrialisasi, dan peningkatan taraf hidup masyarakat yang meningkat.

Sayangnya, ketergantungan Asean terhadap batu bara dan gas bumi kian disorot di tengah krisis energi global, yang memperlihatkan risiko volatilitas harga dan gangguan pasokan. "Memenuhi pertumbuhan permintaan secara aman dan terjangkau menuntut tindakan terkoordinasi dari pembuat kebijakan, regulator, dan utilitas di seluruh Asean," demikian bunyi laporan tersebut.

Menghadapi dilema ini, kawasan Asean sebenarnya punya solusi energi yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan dalam potensi energi terbarukan yang sangat besar. Berdasarkan laporan terbaru, Asean memiliki potensi teknis energi terbarukan variabel (VRE), terutama dari surya dan angin, sebesar 20 Terawatt (TW) yang belum dimanfaatkan. Angka ini setara dengan sekitar 55 kali lipat total kapasitas pembangkitan listrik kawasan saat ini.

Laporan ini juga menjelaskan potensi yang semakin menarik bagi investor dan pengembang karena biaya panel surya telah turun hingga 90% sejak 2010, menjadikannya sebagai sumber pembangkitan listrik baru yang paling kompetitif.

Salah satu temuan paling meyakinkan dari laporan IEA adalah bahwa tantangan integrasi VRE dalam jangka pendek masih dapat dikelola. Saat ini, semua negara Asean, kecuali Vietnam, berada pada fase awal integrasi VRE, di mana dampaknya terhadap sistem tenaga masih terbatas.

IEA menekankan bahwa langkah-langkah peningkatan dapat diimplementasikan dengan biaya rendah tanpa perlu perombakan sistem besar-besaran. IEA merinci bahwa mengelola fase awal integrasi VRE ini membutuhkan langkah-langkah operasional yang relatif rendah biaya dan terbukti berhasil.

Solusinya, meliputi: peningkatan sistem peramalan (forecasting) untuk output surya dan angin yang lebih akurat, pengambilan keputusan dispatch (pengiriman listrik) yang lebih dekat dengan waktu real-time, pembaruan kode jaringan (grid codes), serta membuka fleksibilitas dari pembangkit konvensional yang sudah ada. Lebih lanjut, peluang bisnis besar terletak pada sisi permintaan (Demand Response).

Selain itu, pemanfaatan teknologi seperti AC pintar, pengisian daya kendaraan listrik (EV), dan penyimpanan energi baterai dapat mengurangi beban pada sistem. Hanya saja, potensi ini hanya akan terbuka penuh jika pembuat kebijakan menetapkan sinyal harga yang jelas dan memberikan insentif kepada konsumen.

IDX Channel.com

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

CNBC Indonesia

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Bloomberg Technoz

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara

Detik Kalimantan

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh