Bloomberg Technoz
Tayang pada
3 November 2025 pukul 00.00
Laba Bumi Resources (BUMI) Anjlok 76,1%, Ditekan Harga Batu Bara
Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten tambang kongsi grup Salim dan Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat laba bersih sebesar US$29,4 juta atau sekitar Rp490,1 miliar (asumsi kurs Rp16.666 per dolar AS) sepanjang Januari-September 2025.
Torehan laba bersih itu susut 76,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$122,86 juta atau sekitar Rp1,98 triliun (asumsi kurs Rp16.129 per dolar AS).
Manajemen BUMI menerangkan koreksi laba bersih yang cukup dalam itu disebabkan karena tekanan harga batu bara global.
"Kinerja produksi dan penjualan perseroan tetap stabil di tengah kondisi pasar yang menantang, menunjukkan efektivitas pengelolaan operasional dan pengendalian biaya yang konsisten," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (2/11/2025).
Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 30 September 2025, BUMI mencatat pendapatan sebesar US$1,03 miliar atau naik 11,9% dibandingkan dengan torehan sepanjang periode yang sama tahun lalu sebesar US$926,9 juta.
Kendati demikian, BUMI mencatat kenaikan beban pokok pendapatan 5,1% sepanjang periode 9 bulanan 2025 ke level US$876 juta.
Selain itu, dari sisi kinerja operasional, harga jual rata-rata (free on board / FOB) tercatat US$60,4 per ton, turun 18% dari US$73,7 per ton. Serta terjadi penurunan volume produksi dan penjualan masing-masing 4% dan 2% menjadi 54,9 juta ton dan 54,5 juta ton.
Meskipun demikian, BUMI mencatatkan laba usaha melonjak 231,9% menjadi US$84,4 juta.
Eksportir batu bara termal ini juga melaporkan volume produksi sebesar 54,9 juta ton dan penjualan 54,5 juta ton, dengan rasio kupasan tanah (strip ratio) membaik menjadi 8,1x dari 8,7x tahun lalu.
Meski harga jual menurun, perusahaan mengklaim berhasil menjaga efisiensi dengan biaya tunai produksi di kisaran US$41–43 per ton.
Perseroan memproyeksikan volume penjualan hingga akhir tahun di kisaran 73–75 juta ton dengan harga rata-rata US$59–61 per ton.
"Bumi Resources tetap berkomitmen untuk menjaga efisiensi operasional, memperkuat ketahanan rantai pasok, dan mendukung strategi diversifikasi ke sektor mineral penting guna memperkuat portofolio usaha jangka panjang."
Adapun BUMI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 November 2025.
Sumber:
Artikel Lainnya
Bisnis Indonesia
Tayang pada
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Tayang pada
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Tayang pada
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Tayang pada