Bloomberg
Tayang pada
6 November 2025 pukul 00.00
Kajian Investasi Danantara di Proyek DME & Kilang Segera Rampung
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kajian kelayakan investasi BPI Danantara untuk proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) dan pengembangan kilang minyak bakal terbit dalam waktu dekat.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ahmad Erani Yustika membeberkan Danantara menjanjikan kajian kelayakan investasi dua proyek itu bakal rampung akhir Oktober 2025.
Kedua proyek itu menjadi bagian dari 18 proyek hilirisasi yang disodorkan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional kepada BPI Danantara akhir Juli 2025 lalu.
"Ditunggu kepastian informasi dari Danantara karena yang mengerjakan mereka. Barangkali mungkin benar karena mereka janji akhir Oktober," kata Erani di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Erani mengatakan, kementeriannya masih menantikan hasil akhir kajian yang disusun BPI Danantara.
Menurut Erani, kajian kelayakan investasi badan pengelola dana negara itu menjadi krusial untuk kelanjutan proyek prioritas hilirisasi yang didorong Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.
Kajian Danantara, dia menambahkan, akan ikut menentukan lokasi proyek serta penunjukkan operator pelaksana, serta instrumen pembiayaan proyek.
“Itu bisa diteruskan untuk proses selanjutnya. Untuk groundbreaking, karena itu nanti penentuan lokasi juga kan. Ditambah lagi dengan siapa yang ditunjuk untuk mengerjakan masing-masing proyek itu," jelas Erani.
Tahap Evaluasi
Sebelumnya, CEO BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengatakan lembagannya tengah mematangkan feasibility study (FS) sejumlah proyek yang diajukan Satgas Hilirisasi, dengan fokus pada koreksi dan penyesuaian asumsi di dalamnya.
"Itu sudah berjalan dan beberapa juga sudah duduk dengan Kementerian ESDM untuk kita fine tuning lagi, karena ada beberapa mungkin yang koreksinya kita mesti duduk bersama, asumsinya seperti apa," kata Rosan.
Secara khusus, Rosan juga memastikan studi kelayakan untuk proyek kilang modular berkapasitas total 1 juta barel masih terus dikebut. Komunikasi dan sinergi dengan Kementerian ESDM diklaim berjalan intensif.
Sementara itu, dari perspektif ESDM, urgensi proyek kilang dan storage menjadi prioritas nasional untuk memperkuat cadangan minyak mentah (BBM).
"Intinya begini, intinya kita itu kan memang membutuhkan penguatan ketahanan energi kita, termasuk dalam hal ini minyak yang BBM. Selama ini kan rata-rata kurang lebih kan 20 hari, 21 hari. Dan pemerintah, Bapak Presiden kan meminta itu dinaikkan," ujar Erani.
Oleh sebab itu, Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi merencanakan investasi terintegrasi, baik untuk kilang maupun tangki penyimpanan serta pengolahan.
"Private-nya sudah kita serahkan kepada Danantara. Itu untuk memastikan agar ketahanan energi kita itu makin meningkat untuk BBM-nya," tegas Erani.
Dia juga membuka peluang bagi PT Pertamina (Persero) untuk terlibat, di mana Danantara bisa saja menunjuk BUMN migas tersebut sebagai pelaksana.
Sumber:
Artikel Lainnya
Bisnis Indonesia
Tayang pada
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Tayang pada
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Tayang pada
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Tayang pada