Bloomberg

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

Kabar dari Amerika Dongkrak Harga Batu Bara

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara naik pada perdagangan kemarin. Kenaikannya cukup tinggi, di atas 1%.

Pada Kamis (25/9/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan mendatang ditutup di US$ 105,5/ton. Melonjak 1,4% dari hari sebelumnya.

Harga batu bara pun berada di posisi tertinggi sejak 9 September. Artinya, yang tertinggi dalam lebih dari dua pekan terakhir.

Kabar dari Amerika Serikat (AS) sepertinya menjadi angin segar buat harga batu bara. Bloomberg News memberitakan, pemerintahan Presiden Donald Trump mempertimbangkan penggunaan aturan darurat energi untuk tetap mengoperasikan pembangkit listrik tenaga batu bara.

Menurut sejumlah sumber yang mengetahui hal tersebut, Departemen Energi AS telah mengeluarkan aturan darurat untuk menunda ‘suntik mati’ dua pembangkit listrik tenaga batu bara. Proses yang sama mungkin akan dilakukan terhadap sejumlah pembangkit lain.

“Kebijakan pemerintah adalah menghentikan penutupan pembangkit listrik. Menutup pembangkit yang beroperasi hari ini akan membuat harga listrik naik dan menghambat upaya reindustrialisasi ekonomi,” tegas Menteri Energi AS Chris Wright dalam acara yang dihelat New York TImes, dikutip dari Bloomberg News.

US Energy Information Administration mencatat, total pembangkit listrik bertenaga batu bara AS berkapasitas 27 gigawatt dijadwalkan berhenti beroperasi pada 2028.

“Pada hari pertama memerintah, Presiden Trump mendeklarasikan darurat energi. Menteri Wright dan pemerintahan Trump berkomitmen untuk menggali seluruh opsi untuk memastikan energi yang terjangkau dan reliabel bagi seluruh rakyat AS,” tutur Juru Bicara Departemen Energi AS Ben Dietderich, seperti dinukil dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana ‘ramalan’ harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame) batu bara masih terjebak di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 34. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sudah sangat jenuh beli (overbought).

Untuk perdagangan hari ini, ada risiko harga batu bara kembali masuk zona merah alias melemah. Cermati pivot point di US$ 103/ton. Dari sini, harga batu bara akan menguji support US$ 102-100/US$.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 107/ton. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga batu bara ke rentang US$ 109-111/ton.

IDX Channel.com

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

CNBC Indonesia

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Bloomberg Technoz

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara

Detik Kalimantan

Tayang pada

29 September 2025 pukul 00.00

29/09/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh