KOMPAS
Tayang pada
20 Oktober 2025 pukul 00.00
IKN Living Lab Transisi Energi, Ajak 43 Delegasi Dunia Tinggalkan Batubara
NUSANTARA, KOMPAS.com - Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menarik perhatian dunia, kali ini bukan karena infrastruktur megahnya, melainkan komitmen merintis model transisi energi berkeadilan atau Just Energy Transition skala kota.
IKN menjadi tuan rumah bagi International Capacity Development Program (ICDP) for Coal Regions in Transition, Kamis (16/10/2025).
Ini merupakan sebuah forum strategis yang diselenggarakan oleh German Corporation for International Cooperation (GIZ) bekerja sama dengan Kementerian ESDM dan Bappenas RI.
Acara ini dihadiri oleh 43 delegasi internasional dari berbagai negara penghasil batu bara, mulai dari Chili, Kolombia, Afrika Selatan, Vietnam, hingga Kazakhstan, yang datang untuk mempelajari bagaimana IKN, yang berada di jantung Kalimantan, wilayah lumbung energi fosil Indonesia, berani bertransformasi menuju ekonomi hijau.
Kota dengan 100 Persen Energi Terbarukan
Kehadiran delegasi global ini berpusat pada kunjungan lapangan ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Nusantara, yang merupakan bukti nyata dari ambisi IKN.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Agung Indrajit, menegaskan bahwa arah pembangunan Nusantara selaras total dengan semangat ICDP:
“Kami memiliki target agar energi terbarukan di IKN dapat memenuhi 100 persen kebutuhan energi, mencapai efisiensi hingga 60 persen melalui konservasi, serta mewujudkan net zero emissions (NZE) pada tahun 2045 untuk area seluas 256.000 hektar,” ujar Agung.
Bagi end user atau calon penghuni IKN, komitmen ini menjanjikan kualitas hidup yang ditandai udara bersih, lingkungan yang sehat, dan biaya energi yang efisien berkat konservasi dan pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan.
Pelajaran Penting
ICDP dirancang sebagai program penguatan kapasitas untuk membantu wilayah yang selama ini bergantung pada batu bara untuk bertransformasi menuju ekonomi hijau.
Commission Manager GIZ-IKI JET Global, Phillip Schattenmann, menyambut hangat lokasi IKN sebagai forum diskusi yang tepat.
“Ini waktu yang tepat untuk bertukar ide bagaimana dunia dapat beralih dari batu bara menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ungkap Phillip.
Apresiasi juga datang dari peserta internasional. Marietta Toro, International Affairs Advisor, Ministry of Mines and Energy Colombia, memuji IKN sebagai contoh nyata bagaimana konsep kota pintar (smart city) dapat berjalan seiring dengan komitmen terhadap lingkungan.
Sebagai "Kota Dunia untuk Semua," IKN kini dipertegas posisinya sebagai Laboratorium Hidup (Living Lab) pembangunan berkelanjutan.
Dengan kolaborasi internasional ini, IKN tidak hanya mencari solusi untuk dirinya sendiri, tetapi juga merancang model kota rendah karbon yang dapat diadopsi dan diinspirasi oleh kota-kota di seluruh dunia, terutama yang sedang berjuang melakukan transisi dari ekonomi batu bara.
Melalui dukungan komunitas global dan fokus pada pilar smart city, forest city, dan sponge city, IKN membuktikan bahwa transisi energi yang adil dan pengembangan ekonomi rendah karbon adalah tujuan yang realistis dan dapat dicapai dengan perencanaan yang matang.
Sumber:
Artikel Lainnya
Bisnis Indonesia
Tayang pada
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Tayang pada
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Tayang pada
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Tayang pada