Antara
Tayang pada
23 Juli 2025 pukul 00.00
Hilirisasi batu bara jadi proyek prioritas dengan nilai Rp164 triliun
Jakarta (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia menyampaikan hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) dengan nilai investasi mencapai Rp164 triliun merupakan salah satu dari 18 proyek prioritas hilirisasi.
“(DME) termasuk, refinery (kilang) juga termasuk,” ujar Bahlil dalam konferensi pers setelah acara bertajuk, “Penyerahan Dokumen Pra-Studi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional”, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa.
Proyek industri DME (batu bara) yang tersebar di enam lokasi, yaitu Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin memiliki nilai investasi sebesar Rp164 triliun dengan proyeksi penyerapan tenaga kerja sebanyak 34.800 orang.
Proyek DME memiliki nilai investasi tertinggi apabila dibandingkan dengan 17 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi lainnya.
Berikut adalah daftar 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi yang diserahkan Satgas Hilirisasi kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), dengan nilai investasi dan proyeksi jumlah penyerapan tenaga kerjanya:
Proyek industri smelter aluminium (bauksit) berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat, memiliki nilai investasi sebesar Rp60 triliun. Proyek ini diproyeksikan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 14.700 orang;
Proyek industri DME (batu bara) yang tersebar di enam lokasi, yaitu Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin memiliki nilai investasi sebesar Rp164 triliun dengan proyeksi penyerapan tenaga kerja sebanyak 34.800 orang;
Proyek industri aspal (Aspal Buton) berlokasi di Buton, Sulawesi Tenggara, dengan nilai investasi sebesar Rp1,49 triliun dan menyerap 3.450 tenaga kerja;
Proyek industri mangan sulfat (mangan) yang berlokasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, memiliki investasi sebesar Rp3,05 triliun dan menyerap 5.224 tenaga kerja;
Proyek industri stainless steel slab (nikel) yang berlokasi di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, memiliki nilai investasi Rp38,4 triliun dengan proyeksi penyerapan tenaga kerja sebanyak 12.000 orang;
Proyek industri copper rod, wire and tube (katoda tembaga) berlokasi di Gresik, Jawa Timur, dengan investasi sebesar Rp19,2 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 9.700 orang;
Proyek industri besi baja (pasir besi) yang terletak di Kabupaten Sarmi, Papua, memiliki nilai investasi sebesar Rp19 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 18.000 orang;
Proyek industri chemical grade alumina (bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat, memiliki nilai investasi Rp17,3 triliun dan tenaga kerja sebanyak 7.100 orang;
Proyek industri oleoresin (pala) yang berada di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, memiliki nilai investasi sebesar Rp1,8 triliun dan akan menyerap 1.850 tenaga kerja;
Proyek industri oleofood (kelapa sawit) berlokasi di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK), dengan investasi sebesar Rp3 triliun dan menyerap 4.800 tenaga kerja;
Proyek industri nata de coco, medium-chain triglycerides (MCT), coconut flour, dan activated carbon dari kelapa berlokasi di KI Tenayan, Riau, dengan nilai investasi Rp2,3 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 22.100 orang;
Proyek industri chlor alkali plant (garam) tersebar di sejumlah wilayah, yaitu Aceh, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan Nusa Tenggara Timur, dengan total investasi Rp16 triliun dan menyerap 33.000 tenaga kerja;
Proyek industri fillet tilapia (ikan tilapia) di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur memiliki nilai investasi sebesar Rp1 triliun, dengan tenaga kerja sebanyak 27.600 orang;
Proyek industri carrageenan (rumput laut) di Kupang, NTT, memiliki nilai investasi sebesar Rp212 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.700 orang;
Proyek oil refinery tersebar di banyak lokasi termasuk Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, dan Fakfak. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp160 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 44.000 orang;
Proyek oil storage tanks yang juga tersebar di berbagai wilayah memiliki nilai investasi sebesar Rp72 triliun dan menyerap 6.960 tenaga kerja;
Proyek modul surya terintegrasi (bauksit dan silika) yang berlokasi di KI Batang, Jawa Tengah, memiliki nilai investasi sebesar Rp24 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 19.500 orang;
Proyek industri bioavtur (used cooking oil) berlokasi di KBN Marunda, KI Cikarang, dan KI Karawang, dengan nilai investasi sebesar Rp16 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 10.152 orang.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Tayang pada
70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang
CNBC Indonesia
Tayang pada