Business Insight

Tayang pada

8 September 2025 pukul 00.00

Harga dan Ekspor Batubara Lesu, Laba Golden Energy (GEMS) Ikut Layu

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Di tengah banyaknya tantangan, emiten batubara milik Grup Sinar Mas, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mencatatkan kinerja keuangan negatif.

Pada semester 1-2025, pendapatan GEMS tergerus 16,29% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 1,14 miliar.

Bila ditelusuri, penjualan batubara GEMS ke luar negeri mengalami koreksi 47,45% secara tahunan menjadi US$ 482,08 juta pada semester I-2025.

Beruntung, penjualan batubara GEMS di pasar domestik masih tumbuh 47,24% (yoy) menjadi US$ 662,34 juta pada semester 1-2025.

Sayang, GEMS harus menanggung lonjakan beban pokok penjualan 1,34%, dari US$ 733,49 juta pada semester 1-2024 menjadi US$ 743,33 juta di semester 1-2025. Walhasil, laba bersih GEMS anjlok 52,14% (yoy) jadi US$ 151,67 juta pada semester 1-2025.

Dari sisi neraca, total aset GEMS per Juni 2025 juga tersisa US$ 1,04 miliar, turun 15,94% dari US$ 1,23 miliar per Desember 2024. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas GEMS per Juni 2025, masing-masing sebesar US$ 441,32 juta dan US$ 600,57 juta.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila melihat, tekanan harga batubara memengaruhi kinerja GEMS sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Apalagi, GEMS memiliki porsi penjualan ekspor cukup besar.

Penjualan ekspor

Turunnya penjualan ekspor mencerminkan efek rendahnya permintaan batubara di pasar global, terutama dari China dan India. "Margin operasional mereka tertekan," ujar Indy Sabtu (6/9).

Indy memproyeksi, ada kemungkinan tren negatif kinerja GEMS akan berlanjut dalam jangka pendek dan menengah. Ini mengingat harga batubara global yang belum sepenuhnya pulih.

Dampaknya, GEMS akan sulit mendapatkan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) yang lebih baik dibandingkan semester pertama 2025.

Risiko penurunan kinerja GEMS makin membesar jika emiten ini tidak melakukan upaya-upaya mitigasi seperti efisiensi secara menyeluruh hingga diversifikasi bisnis di luar sektor batubara.

"Pada dasarnya tekanan harga batubara akan memaksa emiten batubara melakukan diversifikasi bisnis atau pengendalian produksi," tutur Indy.

Inndy menyarankan investor menerapkan strategi wait and see terhadap saham GEMS, yang diperkirakan bergerak sideways. Saham GEMS ditargetkan dapat bergerak ke level Rp 10.450 per tahun.

Bisnis Indonesia

Tayang pada

8 September 2025 pukul 00.00

08/09/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Tayang pada

8 September 2025 pukul 00.00

08/09/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

Kontan

Tayang pada

8 September 2025 pukul 00.00

08/09/25

190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman

CNBC Indonesia

Tayang pada

8 September 2025 pukul 00.00

08/09/25

190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya

CNBC Indonesia

Tayang pada

8 September 2025 pukul 00.00

08/09/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh