Investor Daily
Tayang pada
11 September 2025 pukul 00.00
Harga Batu Bara Turun Tajam, Ada Apa?
JAKARTA, investor.id – Harga batu bara turun tajam pada Selasa (9/9/2025). Penurunan itu terjadi karena pasar batu bara kokas Asia melemah akibat pasokan Australia naik, serta India dan China tahan pembelian.
Harga batu bara Newcastle untuk September 2025 anjlok US$ 1,95 menjadi US$ 103,85 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle Oktober 2025 ambles US$ 2 menjadi US$ 105,5 per ton. Sementara November 2025 terkoreksi US$ 1,55 menjadi US$ 107 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk September 2025 turun US$ 0,4 menjadi US$ 94,2. Sedangkan, Oktober 2025 terkoreksi US$ 0,55 menjadi US$ 95,45 dan November 2025 juga melemah US$ 0,35 menjadi US$ 96,6.
Dikutip dari GMK Center, harga batu bara kokas di pasar Asia terus melemah pada akhir Agustus hingga awal September 2025. Tekanan harga dipicu meningkatnya pasokan dari Australia dan lemahnya permintaan, khususnya dari India dan China.
Kallanish melaporkan, harga batu bara kokas berkualitas tinggi Free on Board (FOB) Australia pada 5 September 2025 berada di level US$ 185,81 per ton, turun hampir US$ 1,2 dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara itu, harga spot batu bara kokas di China tercatat US$ 198,86 per ton, terkoreksi 3,5% dari pekan lalu.
Pembeli India cenderung mengambil sikap wait and see, membuat sejumlah kargo tidak terserap pasar. Analis menilai, pembeli dari India kemungkinan akan tetap berhati-hati dalam waktu dekat dengan memantau tren harga global. Selain itu, permintaan baja domestik yang masih lemah turut menekan minat beli.
Di sisi lain, pasar China juga belum menunjukkan tanda pemulihan. Harga domestik terus melemah, ditambah ketidakpastian biaya kokas. Menurut laporan SMM, sejumlah pabrik baja besar di Hebei dan Shandong telah memangkas harga kokas sebesar 50–55 yuan per ton (setara US$ 7–7,7 per ton) mulai 8 September, setelah sebelumnya sempat terjadi beberapa kali kenaikan pada Agustus.
Mysteel Global dalam laporan bulanan memperkirakan pasar batu bara kokas China pada September 2025 masih berada dalam kondisi ‘tight equilibrium’ atau keseimbangan yang rapuh. Harga diperkirakan akan terkoreksi ringan pada paruh pertama bulan ini karena tambang perlu menjual di tengah permintaan yang menurun.
Regulasi Tambang China
Meski sejumlah tambang di Shanxi mulai kembali beroperasi setelah sempat dihentikan menjelang parade militer, tambahan pasokan diperkirakan tidak signifikan karena masih ketatnya regulasi keselamatan tambang.
Mysteel menilai prospek jangka panjang pasar batu bara kokas akan sangat dipengaruhi oleh dinamika produksi baja domestik serta pemulihan konsumsi produk logam di China.
Sementara itu, S&P Global dalam tinjauan Agustus mencatat bahwa kuartal ketiga 2025 diawali dengan pertanyaan apakah tren penurunan harga akan berhenti. Hal ini terkait dengan potensi restocking di India pasca-monsoon serta perubahan sentimen di China.
Di India, permintaan batu bara kokas juga berpotensi ditopang oleh perpanjangan pembatasan impor kokas hingga akhir tahun ini.
Pengapalan batu bara premium dari Australia masih menghadapi persaingan ketat sejak awal kuartal III. Pada kuartal sebelumnya, banyak pembeli Asia, termasuk India, beralih ke produk asal Amerika Serikat dan Kanada karena lemahnya pasar baja. Namun kini, pasokan Australia mulai menunjukkan tanda pemulihan meskipun permintaan masih lesu.
Menurut data awal BigMint, volume perdagangan batu bara kokas global pada paruh pertama 2025 turun 6% secara tahunan menjadi 172,4 juta ton. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya produksi baja, meningkatnya pasokan di pasar domestik, serta pergeseran arus perdagangan.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Tayang pada
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Tayang pada