Investor Daily
Tayang pada
11 Juni 2025 pukul 00.00
Harga Batu Bara Tersungkur, Dikeroyok Sentimen Negatif
JAKARTA, investor.id – Harga batu bara tersungkur pada Selasa (10/6/2025). Pelemahan tersebut karena dikeroyok sentimen negatif, mulai dari pemakaian listrik batu bara di India menurun hingga pelemahan impor batu bara China.
Harga batu bara Newcastle untuk Juni 2025 jatuh US$ 1,6 menjadi US$ 103,65 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle Juli 2025 anjlok US$ 2,65 menjadi US$ 105,85 per ton dan Agustus 2025 terkoreksi US$ 2,3 menjadi US$ 108,2 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Juni 2025 ambles US$ 1,35 menjadi US$ 101,85. Sedangkan, Juli 2025 jatuh US$ 2,25 menjadi US$ 100,3. Sementara pada Agustus 2025 ambruk US$ 2,3 menjadi US$ 99,7.
Dikutip dari Oilprice, India mencatat rekor tertinggi produksi listrik tenaga surya pada Januari–April 2025, dengan lonjakan output sebesar 32,4% dibanding tahun lalu, mencapai 57,8 terawatt-jam (TWh). Capaian ini berhasil menahan kenaikan penggunaan listrik dari batu bara meskipun permintaan energi meningkat.
Data dari Ember yang dikutip kolumnis Reuters Gavin Maguire menyebut, lonjakan listrik surya berpotensi mendorong penurunan tahunan pertama konsumsi batu bara India sejak pandemi Covid-19 pada 2020.
Sementara energi surya melonjak, pembangkit listrik tenaga gas alam anjlok 27% dan energi batu bara stagnan.
Memasuki Mei, pembangkit listrik berbasis batu bara India merosot ke level terendah sejak 2020. Minimnya gelombang panas serta pertumbuhan pesat kapasitas energi terbarukan menjadi pendorong utama penurunan ini.
Impor China Turun
Sementara itu, Impor batu bara China mengalami penurunan signifikan pada Mei 2025. Penurunan ini terjadi di tengah melimpahnya pasokan domestik, harga yang rendah, serta meningkatnya pembangkit listrik dari energi terbarukan seperti angin dan surya.
Berdasarkan data bea cukai yang dikutip Reuters, impor batu bara China bulan lalu tercatat 36,04 juta ton, turun dari 43,82 juta ton pada April. Ini menjadi penurunan bulanan ketiga berturut-turut bagi negara pengimpor batu bara terbesar di dunia tersebut.
Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga Mei 2025, China telah mengimpor 188,7 juta ton batu bara, turun 8% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu 204,9 juta ton. Penurunan ini terjadi di tengah anjloknya harga batu bara global ke titik terendah dalam empat tahun terakhir.
Sementara itu, produksi batu bara domestik China tetap tinggi. Selama empat bulan pertama 2025, produksi mencapai 1,58 miliar ton, meningkat 6,6% dari tahun sebelumnya. Pada April saja, China memproduksi 389,31 juta ton batu bara, naik 3,8% dibanding tahun lalu, meski sedikit turun dari rekor produksi Maret.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Tayang pada
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Tayang pada