Investor Daily
Tayang pada
21 Juli 2025 pukul 00.00
Harga Batu Bara Terpangkas, Dipicu Kabar dari Rusia
JAKARTA, investor.id – Harga batu bara terpangkas pada Jumat (18/7/2025). Pelemahan itu dipicu industri batu bara Rusia tengah menghadapi krisis serius setelah kehilangan pasar Eropa dan anjloknya harga batu bara global.
Harga batu bara Newcastle untuk Juli 2025 turun US$ 0,1 menjadi US$ 110,4 per ton dan harga batu bara Newcastle Agustus 2025 terkoreksi US$ 1,35 menjadi US$ 110,75 per ton. Sedangkan September 2025 melemah US$ 0,85 menjadi US$ 111,25 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk juli 2025 turun US$ 0,25 menjadi US$ 104,55. Sedangkan, Agustus 2025 jatuh US$ 1,2 menjadi US$ 101,5. Sementara pada September 2025 terpangkas US$ 1,2 menjadi US$ 102,4.
Dikutip dari The Moscow Times, Pemerintah Rusia menyiapkan paket bantuan senilai 63 miliar rubel atau sekitar US$ 802 juta (setara Rp 12,9 triliun) guna menyelamatkan sektor batu bara yang tengah terpuruk akibat sanksi, harga global yang merosot, dan hambatan ekspor.
Dikutip dari Reuters, Kementerian Keuangan Rusia menyatakan bahwa bantuan ini mencakup penangguhan pembayaran pajak ekstraksi mineral (mineral extraction tax) dan iuran asuransi tertentu hingga 30 November 2025.
Selain itu, perusahaan batu bara juga akan mendapat perpanjangan waktu untuk melunasi tunggakan pajak, khususnya untuk saldo negatif dalam akun pajak terintegrasi per 1 Juni.
Kementerian Energi Rusia akan menentukan perusahaan mana saja yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Langkah ini diambil setelah sektor batu bara Rusia mencatat kerugian besar, dengan lebih dari 50 perusahaan terancam tutup dan kerugian industri diperkirakan mencapai US$ 4 miliar sepanjang tahun ini.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Tayang pada
70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang
CNBC Indonesia
Tayang pada