Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara turun pada perdagangan kemarin. Harga si batu hitam pun terkoreksi dua hari beruntun.

Pada Kamis (9/10/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan mendatang ditutup di US$ 104,5/ton. Melemah 0,24% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga batu bara pun genap turun dua hari beruntun. Selama dua hari tersebut, harga berkurang 0,29%.

Sepanjang 2025 (year-to-date), harga batu bara jatuh 16,57%. Dalam setahun terakhir, harga ambruk 30,45%.

BP memperkirakan konsumsi batu bara dunia akan memuncak pada akhir dekade 2020-an. Pada 2035, konsumsi akan turun 5% dan pada 2050 amblas 30%.

Penurunan tersebut disebabkan penggunaan energi baru-terbarukan yang makin masif. Di China, peran batu bara akan tergantikan oleh energi matahari (solar) dan angin.

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana ‘ramalan’ harga batu bara untuk hari ini? Apakah akan terjadi penurunan tiga hari beruntun?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara tertahan di zona bearish. Tercermin dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47.

RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI batu bara belum jauh dari 50 sehingga boleh dibilang cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 73. Menghuni area beli (long) yang kuat.

Untuk perdagangan hari ini, sepertinya harga batu bara masih akan bergerak sideways. Target support ada di rentang US$ 105-108/ton.

Sedangkan target resisten ada di level US$ 103-101/ton.