Investor Daily
Tayang pada
9 Juli 2025 pukul 00.00
Harga Batu Bara Naik, Ditopang Kenaikan Impor India
JAKARTA, investor.id – Harga batu bara naik pada Rabu (8/7/2025). Penguatan itu didorong oleh kenaikan impor batu bara kokas India sebesar 6% pada kuartal I-2025.
Harga batu bara Newcastle untuk Juli 2025 naik US$ 0,1 menjadi US$ 109,6 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle Agustus 2025 terkerek US$ 1,85 menjadi US$ 111,6 per ton, dan September 2025 melejit US$ 2,15 menjadi US$ 112,75 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Juli 2025 naik US$ 0,95 menjadi US$ 107,15. Sedangkan, Agustus 2025 terkerek US$ 1,8 menjadi US$ 107,2. Sementara pada September 2025 meningkat US$ 1,7 menjadi US$ 107,25.
Dikutip dari BigMint, impor batu bara kokas (coking coal) India mencapai 16,5 juta ton pada kuartal pertama tahun fiskal 2025-2026 (April–Juni 2025), naik 6% dibanding periode sama tahun lalu sebesar 15,5 juta ton, berdasarkan data BigMint.
Lonjakan impor ini dipicu oleh peningkatan kiriman dari Australia dan Rusia, serta langkah antisipatif pabrik baja untuk membangun stok penyangga menjelang musim hujan. Selain itu, kekhawatiran atas potensi ketatnya pasokan global dan harga internasional yang masih tinggi mendorong pembeli bergerak cepat mengamankan suplai.
Australia mempertahankan posisinya sebagai eksportir terbesar ke India dengan volume 8,6 juta ton, relatif stabil dibanding tahun lalu. Kiriman dari Rusia melonjak 43% menjadi 3 juta ton dari 2,1 juta ton pada kuartal yang sama tahun lalu, mencerminkan upaya diversifikasi pasokan dengan harga yang lebih kompetitif.
Negara lain yang turut menyuplai coking coal ke India di kuartal ini antara lain Amerika Serikat 2,3 juta ton (+9,5% y-o-y), Mozambik 1,2 juta ton (sedikit naik dari 1,1 juta ton), Indonesia 0,9 juta ton (+29% y-o-y), dan Kanada 0,5 juta ton (stabil)
Impor Juni
Impor pada bulan Juni sendiri mencapai 6 juta ton, naik 11% dibanding Mei (5,4 juta ton), dengan kiriman dari Australia naik 44% secara bulanan menjadi 3,6 juta ton.
Di sisi permintaan, JSW Steel tercatat sebagai importir terbesar dengan total 3,7 juta ton, naik 19% dari 3,1 juta ton tahun lalu.
Sentimen pasar relatif positif seiring kebijakan pemerintah India yang memperpanjang kuota impor kokas LAM hingga Desember 2025, untuk melindungi produsen lokal.
Sementara itu, harga coking coal Australia (PHCC) naik US$ 9/ton secara mingguan menjadi US$ 183/ton FOB, sedangkan harga kokas di China cenderung datar akibat lemahnya margin baja dan rendahnya utilisasi pabrik.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Tayang pada
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Tayang pada