Bloomberg Technoz
Tayang pada
13 Juni 2025 pukul 00.00
Harga Batu Bara Menguat Perlahan, RI Tetap Sulit Cuan dari Ekspor
Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia/Indonesian Coal Mining Association (APBI/ICMA) mensinyalir pengusaha tambang batu bara di Tanah Air tidak bisa memaksimalkan momentum genjot ekspor saat harga batu bara mulai menguat perlahan beberapa waktu terakhir.
Hal tersebut diakibatkan China, selaku pasar utama tujuan ekspor batu bara Indonesia, diramal bakal memangkas impor batu bara kalor rendah dari Indonesia karena kelebihan pasokan di dalam negeri mereka.
Di India, pasar utama lainnya, hujan monsun turun lebih awal sehingga permintaan batu bara dari Indonesia pun berkurang akibat kelebihan suplai domestik Negeri Bollywood.
“Terkait dengan harga, kita tidak bisa melihat secara harian atau mingguan. Kenaikan saat ini masih dilihat sementara dan belum menunjukan perbaikan,” kata Plt Direktur Eksekutif APBI/ICMA Gita Mahyarani saat dihubungi, Kamis (12/6/2025).
Gita menuturkan saat ini strategi bisnis penambang batu bara di Indonesia sedang diuji, setidaknya untuk mengimbangi harga domestik China dan India yang anjlok, sehingga batu bara indonesia masih akan kompetitif di pasar-pasar tersebut.
Pada Rabu (11/6/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan mendatang ditutup di US$ 104,45/ton, menguat 0,77% dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Dalam sepekan lalu, harga batu bara masih membukukan pelemahan tipis 0,09% secara point to point. Meski selama sebulan ke belakang harga naik 5,51%.
Lemahnya permintaan menjadi beban bagi laju harga batu bara. Impor batu bara China tahun ini diperkirakan turun 18,4% atau sekitar 100 juta ton dibandingkan dengan 2024.
Dalam lima bulan pertama 2025, impor batu bara China sudah turun 8% dibandingkan Januari—Mei 2024. Penggunaan sumber energi baru terbarukan (EBT) yang kian masif membuat batu bara perlahan ditinggalkan Negeri Panda.
Di India, impor batu bara pada April turun 4,4% dari periode yang sama tahun lalu menjadi 24,95 juta ton. Stok batu bara dalam negeri melimpah, sehingga India tidak membutuhkan banyak pasokan dari luar negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor batu bara sepanjang Januari hingga April 2025 tercatat mengalami kontraksi cukup dalam bila dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya
Kinerja ekspor batu bara sepanjang periode tersebut mencapai US$ 8,17 miliar. Nilai ini tercatat turun 19,74% secara kumulatif secara year on year.
Dari sisi volume, ekspor batu bara hingga April 2025 mencapai 122,76 juta ton, turun 5,79% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 130,3 juta ton.
(mfd/wdh)
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Tayang pada
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Tayang pada