Investor Daily

Tayang pada

23 Mei 2025 pukul 00.00

Harga Batu Bara Melorot, India Genjot Produksi, Ekspor RI Merosot

JAKARTA, investor.id – Harga batu bara melorot pada Kamis (22/5/2025). Hal itu karena tertekan keputusan India menggenjot produksi dan data ekspor batu bara Indonesia yang tercatat turun.

Harga batu bara Newcastle untuk Mei 2025 turun US$ 0,35 menjadi US$ 100,1 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle Juni 2025 terkoreksi US$ 0,85 menjadi US$ 105 per ton dan Juli 2025 jatuh US$ 0,8 menjadi US$ 107,8 per ton.

Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Mei 2025 menguat US$ 0,4 menjadi US$ 96,4. Sedangkan, Juni 2025 terkerek US$ 0,6 menjadi US$ 98,5. sementara pada Juli 2025 meningkat US$ 0,45 menjadi US$ 98,65.

Dikutip dari The Economic Times, Pemerintah India telah merampungkan target produksi batu bara untuk tahun fiskal 2025-2026 (FY26) sebesar 1,15 miliar ton. Target ini sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya pada November lalu yang dipatok 1,19 miliar ton. Namun demikian, target ini tetap lebih tinggi dibandingkan capaian produksi batu bara India pada FY25 yang sebesar 1,05 miliar ton.

Dalam rencana kerja FY26, Kementerian Batu Bara India menyatakan akan memberikan alokasi batu bara (coal linkage) kepada konsumen tanpa syarat penggunaan akhir tertentu. Kebijakan ini merupakan tambahan dari skema linkage berbasis penggunaan akhir yang sudah berlaku saat ini.

Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, pemerintah akan merevisi kebijakan lelang sektor non-regulasi yang berlaku sejak 2016.

Pada FY26, kementerian berencana menggelar tiga putaran lelang tambang batu bara komersial, dengan target melelang 25 tambang secara sukses. Produksi dan pengiriman batu bara dari tambang komersial pada tahun fiskal berjalan ditargetkan mencapai 203,4 juta ton. Sebanyak tujuh tambang komersial baru diperkirakan mulai beroperasi pada tahun ini.

Pemerintah India juga tengah menyiapkan skema pasokan batu bara 'on-demand' untuk konsumen yang ditargetkan dapat berjalan pada FY47. Untuk mencapai tujuan tersebut, India membutuhkan tambahan kapasitas produksi batu bara.

Dalam upaya meningkatkan pasokan jangka panjang, kementerian menargetkan pembukaan 100 tambang baru hingga FY30 guna menciptakan kapasitas produksi tambahan sebesar 500 juta ton per tahun. Dari target tersebut, sebanyak 13 tambang sudah mulai beroperasi pada FY25, dengan kapasitas produksi gabungan mencapai 83 juta ton per tahun.

Untuk FY26, pemerintah menargetkan pengoperasian lebih dari 20 tambang batu bara baru, baik dari perusahaan negara, tambang komersial, maupun tambang captive. Total kapasitas tambahan dari tambang-tambang ini diperkirakan lebih dari 80 juta ton per tahun.

Ekspor RI

Sementara itu, BigMint melaporkan ekspor batu bara Indonesia tercatat turun 5% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 115 juta ton pada periode Januari-April 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan 121 juta ton pada periode yang sama tahun lalu, berdasarkan data sementara dari BigMint.

Padahal, sepanjang tahun kalender 2024, ekspor batu bara RI sempat melonjak 8% menjadi 565 juta ton dibanding 524 juta ton pada 2023.

Penurunan ekspor ini terjadi seiring dengan melemahnya permintaan dari dua negara pengimpor terbesar batu bara termal Indonesia, yakni India dan China. Produksi batu bara nasional pun ikut terkoreksi lebih dari 2% yoy selama empat bulan pertama 2025.

Penurunan ekspor tersebut terjadi karena produksi batu bara domestik di China dan India meningkat, sehingga mengurangi kebutuhan impor dari Indonesia. Beijing kini lebih fokus meningkatkan produksi dalam negeri sambil terus berupaya mengurangi polusi udara. Di India, produksi batu bara naik 5% yoy pada tahun fiskal 2025. Akibatnya, ekspor Indonesia ke India anjlok hampir 15% yoy selama Januari-April.

Tidak hanya itu, data dari perusahaan intelijen pasar menunjukkan bahwa permintaan batu bara termal di Asia turun 3% yoy pada Januari-Maret. Kecuali Vietnam dan Bangladesh, sebagian besar negara Asia mencatat penurunan penggunaan batu bara akibat transisi energi bersih dan perlambatan ekonomi China, terutama di sektor konstruksi, perumahan, dan industri pendukung lainnya.

Harga batu bara semakin tertekan dengan adanya keputusan pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan No. 18/2025 dan No. 19/2025 yang menaikkan tarif royalti batu bara. Royalti untuk Izin Usaha Pertambangan (IUP) meningkat, sementara tarif untuk Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan IUP Khusus (IUPK) diturunkan.

Skema progresif ini diyakini bertujuan membantu menutupi defisit pembiayaan dalam pengembangan energi terbarukan sesuai komitmen Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (NDC) Indonesia.

Meski produksi batu bara sempat menurun pada awal tahun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan target produksi 900 juta ton pada 2025. Sebagai catatan, tahun lalu Indonesia mampu melampaui target dengan produksi sebesar 835 juta ton.

IDX Channel.com

Tayang pada

23 Mei 2025 pukul 00.00

23/05/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

23 Mei 2025 pukul 00.00

23/05/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

CNBC Indonesia

Tayang pada

23 Mei 2025 pukul 00.00

23/05/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Bloomberg Technoz

Tayang pada

23 Mei 2025 pukul 00.00

23/05/25

Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara

Kontan

Tayang pada

23 Mei 2025 pukul 00.00

23/05/25

Ada Rencana Pemberian Insentif Hilirisasi, Emiten Batubara Berpotensi Diuntungkan

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh