INVESTOR DAILY
Tayang pada
24 Oktober 2025 pukul 00.00
Harga Batu Bara Mayoritas Menguat, Ditopang Prospek Permintaan dari China dan India
JAKARTA, investor.id – Harga batu bara mayoritas menguat pada Rabu (22/10/2025). Penguatan itu ditopang prospek permintaan dari China dan India.
Harga batu bara Newcastle untuk Oktober 2025 turun US$ 0,3 menjadi US$ 103,7 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle November 2025 malah naik US$ 0,2 menjadi US$ 106,7 dan Desember menguat US$ 0,3 menjadi US$ 108,25 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Oktober 2025 melemah US$ 0,25 menjadi US$ 91,8. Sedangkan, November 2025 naik US$ 0,35 menjadi US$ 95 dan Desember 2025 juga terkerek US$ 1 menjadi US$ 96,5.
Harga batu bara di Asia menunjukkan ada dukungan permintaan untuk kuartal ke-4, khususnya dari China dan India. Dalam laporan S&P Global, disebut bahwa pasar batu bara metalurgi Asia sedang menanti ‘support’ untuk Kuartal IV dari permintaan impor China.
Sedangkan harga batu bara termal secara global masih cukup stabil, namun terdapat tekanan karena surplus stok.
Di sisi stok dan konsumsi, India melaporkan kenaikan stok batu bara pembangkit listriknya menjadi 44,7 juta ton per 17 Oktober, naik 31% dibanding tahun lalu. Kenaikan stok ini bisa menekan kebutuhan pembelian impor jangka pendek, yang bisa menjadi faktor pelemah harga batu bara termal.
Namun, ada indikasi bahwa harga batu bara global sedang dalam keadaan sedikit melemah atau setidaknya tidak melonjak secara signifikan.Data menunjukkan batu bara ‘Coal’ umum (termal) turun ke level sekitar US$ 103,45 per ton, yang merupakan level terendah sejak September.
Sementara itu, benchmark harga batu bara Indonesia untuk periode awal Oktober 2025 naik sekitar 3,33%.
Sumber:
Artikel Lainnya
Bisnis Indonesia
Tayang pada
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Tayang pada
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Tayang pada
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Tayang pada