Investor Daily

Tayang pada

27 Agustus 2025 pukul 00.00

Harga Batu Bara Lanjut Menguat Berkat Prediksi Ini

JAKARTA, investor.id – Harga batu bara mayoritas lanjut menguat pada Selasa (26/8/2025). Kenaikan ini ditopang prediksi impor batu bara termal China akan melonjak tajam pada Agustus 2025.

Harga batu bara Newcastle untuk Agustus 2025 naik US$ 0,25 menjadi US$ 111,55 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle September 2025 menguat US$ 0,05 menjadi US$ 110,8 per ton. Sementara Oktober 2025 malah turun US$ 0,5 menjadi US$ 111,8 per ton.

Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Agustus 2025 turun US$ 0,1 menjadi US$ 100,3. Sedangkan, September 2025 jatuh US$ 0,75 menjadi US$ 99,6. Sementara pada Oktober 2025 terkoreksi US$ 0,7 menjadi US$ 100,4.

Dikutip dari Oilprice, impor batu bara termal China diproyeksikan melonjak tajam pada Agustus 2025, mencapai 25,63 juta ton. Angka ini bakal menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak Desember tahun lalu, menurut data Kpler yang dikutip Reuters.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan realisasi Juli yang tercatat 22,77 juta ton. Lebih dari separuh impor Agustus berasal dari Indonesia, yaitu sekitar 16,13 juta ton—tertinggi dalam lima bulan terakhir. Sementara itu, pasokan dari Australia diperkirakan mencapai 5,84 juta ton, menandai kenaikan selama tiga bulan berturut-turut.

Lonjakan impor ini terjadi seiring penurunan produksi batu bara domestik China sebesar 3,8% pada Juli. Meski demikian, secara akumulasi Januari–Juli 2025, produksi batu bara negeri itu masih tumbuh 3,8% dibanding periode sama tahun lalu.

Penurunan Produksi

Penurunan produksi Juli dipicu oleh intervensi pemerintah untuk mengendalikan kelebihan pasokan, serta kondisi cuaca ekstrem berupa gelombang panas dan hujan deras yang menghambat aktivitas tambang. Di sisi lain, peningkatan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ikut membantu menyerap pasokan. Produksi listrik dari PLTU naik 4,3% year-on-year pada Juli.

Pemerintah China saat ini tengah gencar menekan kelebihan kapasitas di berbagai sektor industri yang memicu persaingan ketat, sering disebut sebagai ‘perlombaan menuju dasar’. Di sektor batu bara, kampanye tersebut dilakukan lewat inspeksi tambang guna memastikan produksi tidak melebihi kuota resmi.

Berbeda dengan China, India justru memangkas impor batu bara bulan ini. Kpler mencatat, total impor batu bara India pada Agustus diperkirakan hanya 9,74 juta ton, turun dari 11,99 juta ton bulan lalu dan menjadi level terendah sejak Februari 2023.

Penurunan tersebut dipicu oleh meningkatnya pembangkitan listrik dari energi terbarukan. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) India tumbuh 22,4% pada Agustus, sementara tenaga angin dan surya naik 14,4%.

IDX Channel.com

Tayang pada

27 Agustus 2025 pukul 00.00

27/08/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

27 Agustus 2025 pukul 00.00

27/08/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

CNBC Indonesia

Tayang pada

27 Agustus 2025 pukul 00.00

27/08/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Bloomberg Technoz

Tayang pada

27 Agustus 2025 pukul 00.00

27/08/25

5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara

Detik Kalimantan

Tayang pada

27 Agustus 2025 pukul 00.00

27/08/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh