CNBC
Tayang pada
6 November 2025 pukul 00.00
Gak Cuma China-India, Ini Tulang Punggung Baru Ekspor Batu Bara RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan ekspor batu bara RI ke negara tujuan utama seperti China dan India mengalami penurunan. Hal ini terjadi akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) ESDM Surya Herjuna mengatakan guna mengatasi hal tersebut, pihaknya mendorong untuk penjajakan pasar baru. Salah satunya seperti Filipina yang saat ini menjadi backbone tujuan ekspor batu bara RI.
"Kalau data kita sih yang mulai agak naik Filipina ya. Filipina sekarang menjadi backbone juga untuk ekspor batubara kita. Artinya ya ada pasar baru lah di samping China sama India," kata Surya ditemui usai acara Coalindo Coal Conference, Rabu (5/11/2025).
Surya memandang permintaan batu bara dari Filipina masih tumbuh kemungkinan karena penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) masih cukup tinggi. Mengingat, Filipina juga merupakan negara kepulauan.
"Mungkin ya. Karena mereka kan kebanyakan kan negara pulau-pulau ya. Pasti butuh pembangkit yang besar di masing-masing pulau," ujarnya.
Sebelumnya, Indonesia Mining Association (IMA) mengatakan bahwa volume ekspor batu bara Indonesia ke negara tujuan utama seperti China dan India sudah diprediksi akan mengalami penurunan. Bahkan penurunan tersebut kemungkinan berlangsung mulai tahun ini.
Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengatakan kondisi ini terjadi seiring dengan adanya pergeseran dalam hal permintaan batu bara RI. Alih-alih menggenjot impor, negara-negara tersebut justru lebih memilih mengoptimalkan produksi batu bara dalam negeri.
Menurut Hendra, sama halnya dengan Indonesia, negara-negara tujuan ekspor juga mempunyai kepentingan untuk menggenjot ekonomi dengan memanfaatkan produksi batu bara dalam negeri. Bahkan di China sendiri, produksi batu bara dalam negeri pada tahun lalu sudah hampir 5 miliar ton.
"Jadi ya mereka berkepentingan industri batubaranya juga maju, produksi meningkat gitu karena kebutuhan energinya meningkat, nah oleh karena itu produksinya tinggi sekali," kata Hendra ditemui di Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Di sisi lain, produksi batu bara Indonesia pada tahun lalu juga mengalami peningkatan yang signifikan. Sementara, hal tersebut tidak sebanding dengan permintaan batu bara dari negara tujuan ekspor.
"Oleh karena itu memang dari 2023 setelah covid mereda, itu memang udah diprediksi pasti akan oversupply. Nah sampai sekarang oversupply sampai tahun depan juga oversupply Jadi ekspor kita pasti akan lebih berkurang dibanding tahun lalu," kata dia.
Sumber:
Artikel Lainnya
Bisnis Indonesia
Tayang pada
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Tayang pada
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Tayang pada
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Tayang pada