Business Insight

Tayang pada

14 Mei 2025 pukul 00.00

Ekspor Batubara Terendah dalam Tiga Tahun Terakhir

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali tahun 2025 ini, ekspor batubara termal Indonesia mengalami tekanan. Tercatat selama Januari hingga April 2025, volume ekspor batubara Indonesia hanya 150 juta ton. Angka ini turun 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, atau turun 20 juta ton.

Dari data yang dikutip Reuters pada Selasa (13/5), capaian ini, adalah ekspor Indonesia yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Penyebab utama penurunan ekspor batubara termal, adalah melemahnya permintaan dari dua negara tujuan utama, yakni China dan India.

Seperti kita tahu, Indonesia menyumbang hampir 50% dari total ekspor batubara termal global. Dengan penurunan ekspor RI, volume ekspor batubara termal global ikut terkoreksi 7% atau setara 23 juta ton secara tahunan.

Apabila tren penurunan tersebut berlanjut hingga akhir tahun, maka 2025 berpotensi menjadi tahun pertama terjadinya kontraksi ekspor batubara Indonesia sejak 2020. Saat itu, pandemi Covid-19 sempat menghentikan operasional tambang dan aktivitas pengiriman batubara secara masif.

Pasar utama batubara termal Indonesia, yakni China dan India, mencatatkan penurunan impor secara signifikan pada awal tahun ini.

Sepanjang Januari-April 2025, ekspor batubara RI ke China turun 20% atau sekitar 14 juta ton secara tahunan. Penurunan ini tidak lepas dari kebijakan Pemerintah Tiongkok yang terus mendorong peningkatan produksi batubara domestik, sekaligus menekan tingkat polusi udara.

Sementara itu, India mencatat penurunan impor batubara RI sebesar 15% atau setara 6 juta ton dalam periode yang sama. India juga tengah mengakselerasi produksi batubara lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Importir besar lain seperti Jepang dan Korea Selatan juga mengurangi pembelian. Total impor kedua negara dari Indonesia tercatat hanya 13 juta ton, turun dari 17 juta ton pada periode Januari-April 2024.

Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan konflik geopolitik yang kembali memanas antara India dan Pakistan belum berdampak terhadap ekspor batubara Indonesia ke India.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, hingga saat ini belum ada gangguan signifikan terhadap pengiriman batubara ke India. India masih menjadi salah satu tujuan ekspor utama bagi komoditas batubara. "Ya, doain saja. India itu negara besar, dengan wilayah yang luas juga. Jadi mungkin yang lagi konflik tidak termasuk wilayah tujuan ekspor kita," katanya.

Bahlil menegaskan tidak ada antisipasi khusus yang disiapkan pemerintah, mengingat permintaan dari negara tujuan masih tinggi.

Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Gita Mahyarani, juga memastikan belum ada laporan hambatan dari pelaku usaha batubara terkait logistik maupun pengiriman ke India dan Pakistan. "Sejauh ini belum ada laporan dari anggota kami terkait dampaknya. Hal-hal terkait logistik seperti pengiriman masih berjalan," ujarnya

Menurut Gita, penurunan permintaan batubara dari India dan Pakistan dalam beberapa bulan terakhir lebih disebabkan oleh kebijakan masing-masing negara untuk memperkuat konsumsi domestik, bukan akibat konflik militer yang sedang berlangsung.

Sebagai catatan, India merupakan pasar ekspor batubara terbesar kedua bagi Indonesia setelah China. Namun, permintaan batubara dari India dalam satu dekade terakhir menunjukkan fluktuasi dengan tren menurun.

IDX Channel.com

Tayang pada

14 Mei 2025 pukul 00.00

14/05/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

14 Mei 2025 pukul 00.00

14/05/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

CNBC Indonesia

Tayang pada

14 Mei 2025 pukul 00.00

14/05/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Kontan

Tayang pada

14 Mei 2025 pukul 00.00

14/05/25

Ada Rencana Pemberian Insentif Hilirisasi, Emiten Batubara Berpotensi Diuntungkan

Reuters

Tayang pada

14 Mei 2025 pukul 00.00

14/05/25

Adani Enterprises fourth-quarter profit drops on coal trading weakness

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh