Kompas
Tayang pada
13 Juni 2025 pukul 00.00
Ekspor Batu Bara Turun, ESDM Buka Peluang Evaluasi HBA
JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang diskusi dengan pelaku usaha terkait evaluasi Harga Batu Bara Acuan (HBA). Langkah ini diambil untuk menjaga daya saing batu bara Indonesia di pasar global.
Penurunan ekspor menjadi sorotan utama. Sepanjang Januari hingga April 2025, ekspor batu bara tercatat 160 juta ton. Angka ini turun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 171 juta ton.
Tekanan diperkirakan akan meningkat. Mengutip Reuters, Rabu (11/6/2025), impor batu bara China berpotensi turun hingga 100 juta ton pada tahun ini.
"Pengiriman batubara dapat turun sebesar 50 juta hingga 100 juta ton pada tahun 2025," kata Xuegang Li, Wakil Presiden Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara China dalam konferensi Coaltrans China, Rabu (11/6/2025).
Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Rita Susilawati menanggapi kondisi ini.
Menurut dia, ekspor batu bara bersifat business-to-business dan berada di luar intervensi pemerintah.
"Namun, pemerintah terus memantau dinamika pasar dan terbuka untuk berdiskusi dengan pelaku usaha terkait evaluasi HBA agar tetap kompetitif," ujar Rita, Kamis (12/6/2025).
Ia menambahkan, pemerintah juga mendorong diversifikasi pasar ekspor. Upaya dilakukan melalui kerja sama bilateral, promosi dagang, dan penyediaan data pasar global.
Rita menekankan ekspor-impor melibatkan sejumlah kementerian seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan. Keduanya berperan dalam perizinan, logistik, negosiasi dagang, serta promosi luar negeri.
"Karena itu, untuk informasi teknis di luar sektor hulu pertambangan, silakan merujuk ke kementerian terkait tersebut," ucapnya
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Surya Herjuna menyebut penurunan ekspor bukan semata disebabkan HBA. Permintaan dari negara tujuan utama seperti China dan India ikut melambat.
“Sekarang turun jadi 160 juta ton. Saya sudah dilirik sama Bu Gita (APBI), katanya ini gara-gara HBA dari ESDM ekspor batu bara turun. Tapi kami kira bukan itu penyebab utama. Ini lebih karena dampak perang dagang dan perlambatan mesin produksi di China dan India,” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Menurut Reuters, impor batu bara China dari Indonesia anjlok 20 persen secara bulanan menjadi 14,28 juta ton pada April 2025. Secara tahunan, penurunan tercatat sebesar 16 persen.
Penurunan tersebut dipicu penerapan HBA baru di Indonesia dan harga batu bara domestik di China yang masih lebih murah.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Tayang pada
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Tayang pada