Tempo
Tayang pada
2 Juni 2025 pukul 00.00
Ekspor Batu Bara Turun 11 Juta Ton
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mencatat penurunan volume ekspor batu bara Indonesia pada kuartal pertama 2025. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Surya Harjuna volume ekspor turun 11 juta ton jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Surya mengatakan pada kuartal pertama tahun lalu ekspor batu bara menyentuh angka 171 juta ton. Namun kini volumenya menurun menjadi sekitar 160 juta ton. Dia mengatakan penurunan ini bukan semata-mata karena faktor harga, melainkan dipengaruhi oleh melambatnya permintaan dari negara mitra utama seperti Cina dan India.
“Mesin produksi di China dan India sekarang memang sedang melambat. Memang ada penurunan,” ujar Surya dalam diskusi terpumpun yang diselenggarakan Investortrust, dikutip dari siaran langsung, Jumat, 30 Mei 2025.
Surya menyebut faktor penurunan ekspor juga tidak bisa dilihat hanya dari sisi harga batu bara acuan (HBA) yang ditetapkan pemerintah. Menurutnya, pelemahan konsumsi energi global saat ini banyak dipengaruhi oleh perang dagang dan transisi ekonomi di negara tujuan ekspor.
Selain ekspor, dia mengatakan konsumsi dalam negeri juga mengalami penurunan. Sepanjang kuartal pertama konsumsi domestik hanya sekitar 12 juta ton, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berada di angka 16 juta to. “Artinya, konsumsi domestik juga turun. Mesin-mesin produksi belum bergerak kencang,” kata Surya.
Ia menjelaskan situasi ini diperparah ketika terjadi tarik-ulur perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. “Pemerintah dulu berharap kondisi akan lebih stabil, tapi setelah Trump menang, situasi global agak berubah. Pasar batu bara juga mulai keluar dari prediksi awal,” katanya.
Meski tren ekspor dan konsumsi domestik menurun, Surya menilai bahwa batu bara masih menjadi sumber energi penting bagi Indonesia. Terutama untuk mendukung kebutuhan sektor rumah tangga, kesehatan, dan industri dasar.
“Batu bara masih dibutuhkan untuk energi kita, terutama bagi masyarakat kelas menengah dan atas yang butuh energi murah,” ujarnya.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
CNBC Indonesia
Tayang pada
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Tayang pada
Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara
Kontan
Tayang pada