Tempo
Tayang pada
7 Agustus 2025 pukul 00.00
Ekonomi Sumatera Selatan Tumbuh Tinggi Ditopang Konsumsi dan Pertambangan
Sektor pertambangan dan penggalian menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, menyumbang 1,32 persen. Namun, dua sektor mengalami kontraksi, yaitu administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan
PERTUMBUHAN ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat rekor tertinggi dalam empat tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel melaporkan, pada triwulan II tahun 2025, ekonomi provinsi ini tumbuh sebesar 5,42 persen secara tahunan (year on year/YoY) dan 4,65 persen secara triwulanan (quarter to quarter/qtq).
Kepala Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan Moh Wahyu Yulianto menyebutkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumsel atas dasar harga berlaku mencapai Rp 180,45 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan berada di angka Rp 100,22 triliun.
“Pertumbuhan ekonomi Sumsel di triwulan II tahun ini cukup impresif, menjadi yang tertinggi sejak empat tahun terakhir (dibadingkan triwulan II empat tahun terakhir),” kata Wahyu dalam konferensi pers, Selasa, 5 Agustus 2025.
Dari sisi lapangan usaha, 15 dari 17 sektor ekonomi di Sumatera Selatan menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor akomodasi dan makan minum mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni 10,29 persen, disusul sektor perdagangan sebesar 8,78 persen, serta konstruksi dengan pertumbuhan 8,11 persen.
Adapun tiga sektor utama yang memberi kontribusi terbesar terhadap ekonomi Sumsel adalah, Pertambangan (share 24,25 persen, tumbuh 5,93 persen), Industri pengolahan (share 18,16 persen, tumbuh 5,58 persen), dan Perdagangan (share 14,16 persen, tumbuh 8,78 persen)
“Secara kumulatif, ketiga sektor ini memberikan kontribusi 57 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Sumsel pada triwulan II,” jelas Wahyu.
Ia juga menyebutkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, menyumbang 1,32 persen. Namun demikian, dua sektor mengalami kontraksi, yaitu administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan.
Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama ekonomi dengan share 61,69 persen, tumbuh 4,93 persen, dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,91 persen. Diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang menyumbang share 29,80 persen dan tumbuh 5,65 persen.
“Pertumbuhan ini berkaitan erat dengan meningkatnya aktivitas masyarakat selama libur hari besar keagamaan dan sekolah, serta berlanjutnya pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN),” kata Wahyu.
Dengan capaian tersebut, Sumsel berkontribusi 13,82 persen terhadap total PDRB Pulau Sumatera dan menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua setelah Kepulauan Riau.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Tayang pada
70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang
CNBC Indonesia
Tayang pada